Logo Bloomberg Technoz

IHSG Sudah Melemah 0,66% Sejak Awal Tahun

Krizia Putri Kinanti
03 April 2023 17:25

Layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gejolak keuangan yang melanda perekonomian global turut memberi dampak terhadap pasar modal Indonesia. 

Di pasar saham, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai dengan 31 Maret 2023 melemah sebesar 0,55% mtd di tengah investor non-resident yang membukukan inflow sebesar Rp4,12 triliun. Sejak Januari 2023, IHSG telah turun 0,66% namun masih mencatatkan inflow investor non-resident sebesar Rp6,62 triliun.

Kendati demikian Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan aktivitas penghimpunan dana melalui penawaran saham perdana (IPO) di bursa dalam negeri masih memiliki daya tarik. Hal ini tercermin dari jumlah perusahaan yang antre untuk mencatatkan sahamnya di bursa saham.

"Penghimpunan dana melalui pasar modal melanjutkan pertumbuhan yang baik, hingga 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp54,24 triliun, dengan jumlah emiten baru tercatat sebanyak 24 emiten. Di pipeline, masih terdapat 107 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp123,83 triliun," tuturnya pada konferensi pers secara daring, Senin (3/4/2023).

Sementara itu Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana per 30 Maret 2023 tercatat sebesar Rp502,8 triliun atau menurun 0,64% (mtd) dengan investor Reksa Dana membukukan net redemption sebesar Rp4,44 triliun (mtd). Secara ytd, NAB reksa dana terkontraksi 0,41% dan mencatatkan net redemption sebesar Rp2,86 triliun.