Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melanjutkan tren Bearish hingga hari ini usai kehilangan 2 poin, menuju level terendah Rp56/saham, yang merupakan rekor harga terendah sepanjang masa atau All Time Low (ATL) pada sesi penutupan. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, harga saham GOTO sempat menyentuh level terendah pada level Rp50/saham, yang sempat ambles hingga 12% secara point-to-point.

Anjloknya harga saham yang amat dalam itu terjadi setelah sebanyak 12,29 miliar saham ditransaksikan dengan nilai Rp665,27 miliar. Adapun frekuensi transaksi yang terjadi sebanyak 51.814 kali diperdagangkan.

Pergerakan Saham GOTO Cetak Rekor All Time Low (Bloomberg)

Namun setelah menyentuh dasar alias rock bottom, trader mulai melakukan akumulasi saham GOTO hingga berhasil kembali ke level Rp56, atau naik 12%. UBS Sekuritas Indonesia memimpin akumulasi saham GOTO dengan volume bersih 12,59 juta lot dilanjutkan Ciptadana Sekuritas Indonesia dengan volume bersih 5,15 juta lot. Adapun yang mencatatkan aksi jual adalah JP Morgan Sekuritas Indonesia dengan  jumlah jual bersh 25,76 juta lot.

Sebelumnya, saham perusahaan yang dipimpin oleh Patrick Walujo sebagai CEO ini sudah turun 9 poin atau ambles 14% ke level saat ini, Rp56/saham hanya dalam kurun waktu satu bulan perdagangan.

Adapun harga intraday siang tadi merupakan yang terendah sepanjang masa, atau sejak listing di pasar modal Indonesia. GOTO diketahui menetapkan harga saham saat IPO di Rp338/saham, yang artinya telah terjadi kemerosotan nyaris 84% sejak perusahaan berstatus Perusahaan Terbuka, atau hanya dalam dua tahun perdagangan.

Sementara sepanjang tahun berjalan 2024 (year-to-date/ytd) penurunan GOTO sudah mencapai 34%.

Tak hanya sampai di situ, harga saham sekaligus menjadi yang ‘Terburuk’ dibandingkan dengan saham sejenis di industrinya. Volume transaksi dari masifnya tekanan jual juga menjadi yang tertinggi dibanding rata-rata volume transaksi selama 20 hari perdagangan, menyentuh Rp12,29 miliar saham.

Salah satu sebab koreksinya saham GOTO yang begitu drop adalah investor asing gencar melego saham GOTO belakangan ini. Berlangsung terus menerus tanpa ada katalis untuk menahannya.

Tercatat pada perdagangan sepanjang Juni 2024 saja, saham GOTO sudah dilakukan aksi jual bersih (net Sell) mencapai Rp197,91 miliar. Lebih jauh, sepanjang empat minggu perdagangan atau sejak pertengahan Mei, saham GOTO gencar diobral hingga mencetak angka Net Sell mencapai Rp245,65 miliar.

Mencermati lebih lanjut, terungkap GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) memutuskan untuk menunda pembahasan mata acara pentingnya, yaitu rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD/non-HMETD) atau Private Placement yang digadang-gadang akan sebanyak 10% saham.

“Perusahaan menunda mata acara Rapat keenam yaitu–Persetujuan atas peningkatan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan (PMTHMETD),” tulis pernyataan GOTO dalam keterbukaan informasi resmi pada Jumat kemarin.

Sehingga GoTo Gojek Tokopedia telah menghapuskan Keterbukaan Informasi terkait rencana PMTHMETD yang bersinggungan dengan hal tersebut.

Dipaparkan juga, GOTO akan mengajukan kembali persetujuan atas rencana PMTHMETD pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan dilakukan oleh Perusahaan jauh di kemudian hari, belum terlihat pasti kapan, yang terang bukan pada 11 Juni besok.

“Oleh karenanya, seluruh referensi terhadap rencana PMTHMETD telah kami hapuskan dalam Keterbukaan Informasi ini,” jelasnya.

(fad/wep)

No more pages