Logo Bloomberg Technoz

Pemerintah Manfaatkan Tol Laut untuk Distribusikan Pasokan Beras

Rezha Hadyan
31 March 2023 12:31

Pengangkutan beras Bulog. (Dok Bulog.co.id)
Pengangkutan beras Bulog. (Dok Bulog.co.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah terus menggenjot pengiriman komoditas pangan pokok, terutama beras dari daerah suprlus produksi ke daerah defisit produksi. 

Salah satunya melalui pengiriman beras dari Jawa Timur ke Nusa Tenggara Timur (NTT) guna memenuhi pasokan dan menjaga stabilitas harga di provinsi tersebut. Pada Rabu (29/3/2023) diberangkatkan 50 kontainer atau sebanyak 800 ton beras dengan tujuan sejumlah titik di NTT, diantaranya Maumere dan Ende dari Surabaya, Jawa Timur.
 
Pengiriman ini merupakan pengiriman kedua dari total sebanyak 1.400 ton beras ke provinsi di wilayah timur Indonesia itu.
 
Pengiriman tersebut diperkirakan akan tiba di NTT pada 2 April. Sebelumnya pada 26 Maret lalu telah dilakukan pengiriman sebanyak 600 ton dengan tujuan yang sama.
 
Pengiriman 1.400 ton beras ini dilakukan melalui fasilitas Tol Laut dengan menggunakan kapal Kendhaga Nusantara 5 dan 11 di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan yang dioperasikan oleh PT Pelni (Persero). 
 
"Kita berharap pengiriman beras ini dapat memenuhi kebutuhan pangan di NTT sekaligus menjaga stabilitas harga  beras di tengah Hari Besar dan Keagamaan Nasional (HBKN) puasa dan Idulfitri sesuai arahan Bapak Presiden," ujar Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andriko Noto Susanto melalui keterangan resminya, dikutip Jumat (31/3/2023).
 
Menurut Andriko, beras yang dikirimkan dalam kegiatan ini merupakan bagian dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). Setelah tiba di tujuan beras tersebut akan dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar beras di Maumere dan Ende guna mengendalikan harga dan inflasi. 
 
"Fasilitasi pendistribusian bahan pangan pokok dan penting antar provinsi ini juga merupakan wujud kehadiran dan respon cepat Pemerintah menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras di NTT yang sebelumnya sempat bergejolak," tuturnya. 
 
Adapun, berdasarkan data Panel Harga Pangan NFA, harga beras di NTT di tingkat konsumen per Jumat (31/3/2023) untuk beras premium Rp 14.650/kg dan beras medium Rp 13.070/kg. Sedangkan rata-rata harga nasional, beras premium Rp 13.620/kg dan beras medium Rp 11.920.
 
Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut fasilitasi mobilisasi pangan semacam ini akan terus dilaksanakan secara masif, khususnya pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
 
“Di tengah HBKN Ramadan dan jelang Idulfitri ini aksi mobilisasi pangan dari daerah surplus ke daerah konsumsi atau defisit akan terus ditingkatkan. Sebelumnya kita sudah lakukan pengiriman antar provinsi untuk cabai, bawang, jagung, telur, ayam dan sapi hidup,” paparnya.
 
Lebih lanjut, Arief memintaa pimpinan daerah tidak ragu untuk berkoordinasi dengan NFA apabila di daerahnya mengalami kekurangan pasokan pangan. “NFA memiliki program fasilitasi pendistribusian pangan untuk membangun keterhubungan antar daerah surplus dengan daerah defisit. Program ini juga beberapa kali di kolaborasi kan dengan program Tol Laut Kemenhub [Kementerian Perhubungan]," ujarnya.