Logo Bloomberg Technoz

Indonesia Masih Impor Emas, Terbanyak dari Australia

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 May 2024 11:36

Karyawan melayani jual beli emas perhiasan di sebuah toko emas di Pasar Kebayoran, Jakarta, Jumat (19/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andran Kristianto)
Karyawan melayani jual beli emas perhiasan di sebuah toko emas di Pasar Kebayoran, Jakarta, Jumat (19/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andran Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan Indonesia masih mengimpor emas dan perhiasan/permata yang tergolong dalam HS71. Impor terbesar datang dari negara tetangga.

Pada Rabu (15/5/2025), Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini melaporkan, nilai impor HS71 pada April adalah US$ 248 juta. Volumenya adalah 562 ton.

Sumber: BPS

Sepanjang Januari-April, impor HS71 terbesar datang dari Australia. Nilainya adalah US$ 242,16 juta atau 29,76% dari total impornya.

"Pada April 2024, volume dan nilai impor logam mulia dan perhiasan atau pemata Indonesia mengalami peningkatan. Mengakhiri tren penuruna beberapa bulan terakhir," kata Pudji dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta.