Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) baru saja mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2024 tercatat US$136,2 miliar. Besaran itu menyusut hingga US$4,2 miliar dibanding posisi pada akhir Maret 2024 yang sebesar US$140,4 miliar.

Pada momentum tersebut, Bank sentral menjelaskan cadangan devisa April menurun salah satunya disebabkan oleh kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah, seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global. Selain itu, penurunan cadangan devisa April juga dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Dalam empat bulan pertama tahun ini, cadangan devisa telah terkuras hingga US$10,2 miliar. Ini menjadi rekor periode penurunan terpanjang, empat bulan berturut-turut, setidaknya sejak pandemi Covid-19 ketika nilai cadangan devisa anjlok sampai US$9,47 miliar dalam sebulan saja pada Maret 2020.

Pada dasarnya, sumber-sumber devisa berasal dari kegiatan ekspor dan perdagangan jasa, pinjaman dari luar negeri, hibah dan hadiah dari luar negeri, warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri, hingga kegiatan wisata.

Sementara kegunaannya, cadangan devisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan impor, pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.

Lantas, bagaimana posisi cadangan devisa RI pada tahun-tahun sebelumnya?

Berikut ini daftar cadangan devisa RI dihimpun dari situs resmi BI dan Badan Pusat Statistik (BPS):

2020

  • Total Cadangan Devisa: US$135,9 miliar
  • Emas Moneter: US$4,76 miliar
  • Special Drawing Rights (SDRs): US$1,61 miliar
  • Reserve Position in the Fund (RPF): US$1,14 miliar
  • Uang Kertas Asing (UKA) dan Simpanan: US$10,39 miliar
  • Surat Berharga: US$117,32 miliar
  • Tagihan Lainnya: US$0,69 miliar
  • Cadangan Devisa Lainnya: US$128,39 miliar

2021

  • Total Cadangan Devisa: US$144,9 miliar
  • Emas Moneter: US$4,60 miliar
  • Special Drawing Rights (SDRs): US$7,80 miliar
  • Reserve Position in the Fund (RPF): US$1,11 miliar
  • Uang Kertas Asing (UKA) dan Simpanan: US$12,39 miliar
  • Surat Berharga: US$118,34 miliar
  • Tagihan Lainnya: US$0,67 miliar
  • Cadangan Devisa Lainnya: US$131,41 miliar

2022

  • Total Cadangan Devisa: US$137,2 miliar
  • Emas Moneter: US$4,59 miliar
  • Special Drawing Rights (SDRs): US$7,41 miliar
  • Reserve Position in the Fund (RPF): US$1,06 miliar
  • Uang Kertas Asing (UKA) dan Simpanan: US$16,41 miliar
  • Surat Berharga: US$107,16 miliar
  • Tagihan Lainnya: US$0,60 miliar
  • Cadangan Devisa Lainnya: US$124,18 miliar

2023

  • Total Cadangan Devisa: US$146,4 miliar
  • Emas Moneter: US$5,23 miliar
  • Special Drawing Rights (SDRs): US$7,46 miliar
  • Reserve Position in the Fund (RPF): US$1,06 miliar
  • Uang Kertas Asing (UKA) dan Simpanan: US$35,79 miliar
  • Surat Berharga: US$96,19 miliar
  • Tagihan Lainnya: US$0,64 miliar
  • Cadangan Devisa Lainnya: US$132,62 miliar

2024 (Sampai April)

  • Total Cadangan Devisa: US$136,2 miliar

(azr/lav)

No more pages