Logo Bloomberg Technoz

Fakta soal Ancaman Nuklir 'Taktis' Putin yang Meresahkan

News
28 March 2023 17:12

Presiden Rusia Vladimir Putin (Bloomberg)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Bloomberg)
Laurence Arnold - Bloomberg News - 

Rusia memiliki kebijakan militer yang berbeda karena kesediaannya mengerahkan senjata nuklir dalam perang konvensional. Ini mengapa peringatan Presiden Vladimir Putin tentang penggunaan senjata nuklir dalam perang di Ukraina pada Februari tahun lalu menimbulkan kekhawatiran global. Kebijakan nuklir Rusia dalam mengerahkan senjata taktis atau non-strategis juga sangat meresahkan. 

1. Apa itu senjata nuklir taktis?

Istilah "taktis" mengacu pada senjata nuklir yang dapat digunakan di medan perang. Secara umum, ia memiliki hulu ledak yang lebih rendah (kepala ledak rudal, roket, atau torpedo) dan dapat ditembakkan pada jarak yang lebih pendek dengan menggunakan ranjau, artileri, rudal jelajah, atau bom yang dijatuhkan oleh pesawat, dibandingkan dengan senjata nuklir strategis yang dapat diluncurkan AS dan Rusia menggunakan rudal balistik antarbenua.

Sejak tahun 1970-an, perjanjian pengendalian senjata antara AS dan Uni Soviet (dan kemudian antara AS dan Rusia) berfokus terutama pada senjata nuklir strategis, bukan senjata taktis.

2. Apa yang dilakukan Rusia hingga menimbulkan kekhawatiran?

Saat Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada tahun 2022, dia mengancam negara mana pun yang mengintervensi akan menerima konsekuensi yang berat. Ancaman itu ditafsirkan secara luas sebagai serangan nuklir. Pada 25 Maret, Putin mengatakan Rusia sedang bersiap untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia, sekutunya yang menjadi tempat persiapan serangan Rusia di Ukraina.

Rusia secara teratur mengadakan latihan untuk menguji sistem pengiriman senjata strategisnya, termasuk latihan peluncuran ICBM dan rudal jelajah jarak pendek. Pakar militer telah menganalisa bagaimana Rusia dapat menggunakan senjata taktis dalam konflik konvensional, seperti yang terjadi di Ukraina.