Logo Bloomberg Technoz

Menakar Peluang China ‘Rela’ Tutup TikTok Ketimbang Dijual ke AS

Redaksi
29 April 2024 15:50

Protes para pendukung TikTok di AS. (Dok: Bloomberg)
Protes para pendukung TikTok di AS. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - ByteDance entitas bisnis asal China kabarnya lebih memilih menutup TikTok di Amerika Serikat (AS) jika negosiasi divestasi berjalan alot. Pilihan ini jauh lebih baik daripada menyerahkan kepemilikan TikTok ke AS.

Beberapa narasumber yang Reuters temui, menegaskan pilihan ‘rela’ menutup aplikasi TikTok walau memiliki aset 170 juta pengguna bulanan di AS.

ByteDance tengah berjuang untuk menentang keputusan yang telah disepakati antara Kongres AS hingga Presiden Joe Biden tersebut.

Menutup TikTok di AS artinya ada hal yang lebih berharga ketimbang uang hasil penjualan perusahaan ke entitas AS, yaitu algoritma.

Selama ini algoritme TikTok dibangun secara unik, hal yang juga menjadikan platform berbagai video format vertikal ini begitu digemari di dunia. Algoritma menjadi inti dari operasi TikTok selama ini.