Logo Bloomberg Technoz

Masih Pancaroba, BMKG Prediksi Hujan Masih Turun Pekan Depan

Redaksi
28 April 2024 07:00

Warga berjalan saat cuaca panas di Jakarta, Selasa (19/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga berjalan saat cuaca panas di Jakarta, Selasa (19/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memonitor masih terjadinya hujan intensitas sangat lebat hingga ekstrem sejak tanggal 22 April 2024 di beberapa wilayah di Indonesia.

Berdasarkan informasi perkembangan musim, BMKG mencatat sekitar 63% wilayah Zona Musim di Indonesia baru akan mengalami awal Musim Kemarau pada bulan Mei hingga Agustus 2024. Mereka menilai periode pertengahan April masih cukup basah dan terjadi hujan di beberapa wilayah.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, masih adanya potensi peningkatan curah hujan secara signifikan pada sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat dan tengah, sebagian Kalimantan dan Sulawesi, Maluku dan Sebagian besar Papua.

"Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial, serta kondisi suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia," kata Guswanto dikutip dari laman BMKG.

Selain hujan, BMKG juga mencatat terjadinya gelombang panas atau heat wave pada wilayah Indonesia. Menurut Guswanto, fenomena suhu panas di Indonesia terjadi karena posisi semu matahari berada dekat sekitar khatulistiwa, pada April 2024. Hal ini menyebabkan suhu udara di sebagian wilayah Indonesia menjadi relatif cukup terik saat siang hari.