Logo Bloomberg Technoz

Bos BRI Beberkan Strategi Hadapi Risiko Ekonomi Global

Azura Yumna Ramadani Purnama
25 April 2024 12:00

Ilustrasi rupiah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ilustrasi rupiah. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Sunarso mengungkap strategi yang ditempuh untuk menghadapi ketidakpastian global, terutama menyebabkan bank sentral di berbagai negara harus menaikan suku bunga acuan, termasuk Indonesia.

Sunarso menegaskan BRI tetap memperhatikan beberapa aspek utama dalam menavigasi situasi ekonomi, yakni potensi kenaikan inflasi dan potensi naiknya suku bunga. Setelah itu, BRI akan melakukan simulasi (stress test) untuk mengetahui potensi-potensi yang mungkin terjadi dari kondisi tersebut.

Menurut dia, kedua hal tersebut merupakan aspek penting, karena dapat mempengaruhi risiko likuiditas perseroan dan pada akhirnya dapat menimbulkan biaya ekonomi yang tinggi. Dengan demikian, BRI dalam mengelola risiko yang muncul, baik dari global maupun domestik akan berlandaskan dari hasil simulasi atau stress test yang dilakukan.

“Singkat cerita mengelola risiko global maupun domestik kita harus punya kemampuan untuk melakukan simulasi dan simulasi kita adalah pertama kita buat matriks, kalau misalnya kami bicara ekonominya sendiri punya potensi pertumbuhannya rendah, moderat, atau tinggi pertumbuhan PDB-nya (Produk Domestik Bruto), tapi kemudian harus kami matriks dengan tingkat risiko, risikonya kira-kira rendah, moderat, atau tinggi,” ujar Sunarso dalam Konferensi Pers Kinerja Keuangan Konsolidasi BRI Kuartal I 2024, Kamis (25/4/2024).

Dia menjelaskan pada awalnya isu ketidakpastian global tersebut muncul saat pandemi Covid-19 terjadi, yang pada waktu itu menyebabkan perekonomian global terganggu, terutama pada rantai pasok komoditas pangan dan energi.