Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bencana erupsi Gunungapi Ruang, Sulawesi Utara, menyebabkan 363 rumah, dua gereja, dan satu sekolah mengalami kerusakan. Tak hanya itu, 8.477 warga juga terpaksa mengungsi ke wilayah yang lebih aman demi menghindari bencana tersebut. 

Berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) per Sabtu (20/4/2024), sebanyak 10 desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro terdampak material vulkanik Gunungapi Sitaro. Mulai dari hujan abu vulkanik disertai kerikil dan bebatuan saat erupsi, seperti yang terjadi pada Selasa-Rabu 16-17 April 2024.

"Kerugian materil atas dampak bencana ini meliputi kurang lebih ada 363 rumah rusak, 2 gereja rusak dan 1 sekolah dasar rusak," ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dikutip Minggu (21/4/2024).

Rincian desa atau kelurahan yang terdampak di Kabupaten Sitaro meliputi  Pumpente, Laingpatehi, Mahangiang, Tulusan Barangka Pehe, Apengsala, Lesah Rende, Pahiama, Boto, Leseh dan Kelurahaan Bahoi serta Kelurahan Balehumara.

Sementara itu, empat kecamatan yang meliputi Likupang Barat, Wori, Likupang Timur dan Likupang Selatan di Kabupaten Minahasa Utara turut terdampak abu vulkanik dari aktivitas gunungapi berjenis stratovolcano tersebut sejak Kamis (18/4/2024).

Hingga sejauh ini, rincian warga yang terdampak dan mengungsi meliputi 506 warga Desa Laingpatehi, dan 332 warga Desa Pumpete. Kemudian, sebanyak 679 warga Desa Tulusan mengungsi di Desa Batumawira, Desa Bira, Desa Buha dan Desa Kisihang yang berada di Kecamatan Tagulandang.

Sebanyak 83 warga Desa Barangka Pehe mengungsi di Gedung Gereja Yerussalem yang sudah memiliki dapur umum dan dikelola oleh warga jemaat sekitar.

Kurang lebih 6.045 warga Desa Kelurahan Bahoi dan Kelurahan Balehumara mengungsi di Kecamatan Tagulandang Utara. Jumlah total pengungsi hingga saat ini masih dalam proses pendataan.

Jumlah pengungsi yang berada di Desa Lesah ada sebanyak 31 warga pasien RSUD Batuline di lokasi Gereja Betel Paninteang. Pengungsi dari Desa Balehumara dan Bahoi sebanyak 60 warga mengungsi di rumah kerabat masing-masing. Kemudian ada 14 warga lainnya yang memilih mengungsi di Kota Manado.

Kemudian sebanyak 28 warga Desa Pahiama, Kecamatan Tagulandang mengungsi secara mandiri di Siau dan 32 warga memilih mengungsi di Kota Bitung serta Kota Manado.

Jumlah total pengungsi di Kota Bitung ada kurang lebih 619 warga Kabupaten Sitaro yang mengungsi di Balai Kota Bitung. Beberapa di antaranya sudah berpindah ke rumah kerabatnya masing-masing.

Sementara itu, ada sebanyak 48 warga Kabupaten Sitaro yang mengungsi di Kabupaten Minahasa Utara. Mereka memilih tinggal sementara di rumah kerabat masing-masing.

Sampai Sabtu (20/4/2024), Gunungapi Ruang dengan ketinggian 725 mdpl itu berstatus ‘Awas’ level IV. Tim gabungan melakukan langkah antisipatif yang berfokus pada penyelamatan warga terdampak. Selain itu, mengirim personel untuk kaji cepat, evakuasi dan penyelamatan hingga pengiriman logistik serta peralatan.

Tim gabungan berasal dari BNPB, Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Sosial, Kementerian ESDM, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Kabupaten Sitaro, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, Pemerintah Kota Manado, Pemerintah Kota Bitung, bersama PMI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, hingga unsur pemerintah di tingkat desa dan kelurahan.

(lav)

No more pages