Logo Bloomberg Technoz

Hal ini akan menjadi pilihan paling berisiko dan paling agresif, dan dapat memaksa Iran untuk menyerang Israel lagi. Serangan ini berpotensi memicu perang regional yang ingin dihindari oleh Amerika Serikat, Eropa, dan negara-negara Arab.

Israel, yang mengebom reaktor Irak pada 1981 dan situs atom Suriah pada 2007, telah lama menganggap program nuklir Iran sebagai ancaman. Sebagian besar fasilitas nuklir Teheran, yang menurut Iran dibuat dengan tujuan perdamaian, tersembunyi jauh di bawah tanah sehingga sulit dijangkau. Dalam pandangan banyak ahli strategi, Israel memerlukan bantuan AS.

Mark Dubowitz, kepala lembaga penelitian Amerika Serikat, Foundation for Defense of Democracies, yang memiliki pandangan tegas terhadap Iran, tidak setuju dengan opsi tersebut dan mengatakan Israel bisa melakukannya sendiri. "Mereka telah menyerang target di dalam Iran selama bertahun-tahun," katanya.

Sasaran lainnya bisa jadi Pusat Penelitian Atom Bonab Iran, lokasi terdekat dengan Israel dan berjarak 500 kilometer selatan Azerbaijan, sekutu Israel. Meskipun ini adalah salah satu fasilitas nuklir Iran yang kurang penting, serangan terhadap fasilitas tersebut akan mengirimkan sinyal kuat tentang kemampuan militer Israel.

Titik serangan proksi Iran ke Israel. (Sumber: Bloomberg)

Serangan atau serangan siber terhadap infrastruktur militer di Iran 

Israel berpotensi menyerang fasilitas militer Iran atau infrastruktur penting lainnya di Republik Islam tersebut. Serangan ini bisa dilakukan secara langsung atau melalui serangan siber. Menurut Sima Shine, mantan kepala divisi penelitian badan intelijen Mossad, serangan semacam itu akan mengirimkan pesan pencegahan dengan menghantam wilayah Iran namun meminimalisir korban jiwa.

Selama bertahun-tahun, Israel disalahkan atas serangan siber terhadap situs sipil dan militer di Iran, serta pembunuhan ilmuwan nuklir Iran dan operasi intelijen lainnya. Namun, Israel tidak pernah mengakui perannya.

Peluncuran rudal atau serangan drone ke wilayah Iran, apa pun targetnya, akan berdampak besar bagi Israel. Namun, ini tidak akan menjadi serangan pertama Israel di Iran. Mantan Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan pasukan Israel menghancurkan pangkalan drone di Iran pada 2022 di bawah perintahnya.

Menyerang kelompok proksi Iran di Timur Tengah

Israel bisa memilih untuk menyerang beberapa milisi sekutu Iran seperti Hizbullah di Lebanon atau Houthi di Yaman. Ada juga kelompok di Irak dan Suriah. Kelompok-kelompok ini didanai oleh Teheran dan menargetkan Israel atas nama mereka.

Israel saling baku tembah dengan Hizbullah setiap harinya setelah memulai perang dengan Hamas di Gaza pada Oktober 2023. Mereka juga telah menangkis rudal dan drone dari Houthi, yang juga menyerang kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel di sekitar Laut Merah. 

Selain itu, Iran memiliki personel militernya sendiri yang tergabung dalam kelompok-kelompok tersebut, banyak di antaranya tergabung dalam Korps Garda Revolusi Islam. Israel dapat menargetkan mereka secara spesifik, seperti yang dikatakan Iran pada tanggal 1 April ketika dua jenderal IRGC terbunuh dalam serangan terhadap kompleks kedutaan Teheran di Damaskus. Iran mengatakan serangannya terhadap Israel pada akhir pekan adalah respons yang sah terhadap insiden tersebut.

Fokus di Gaza

Beberapa pihak mendesak Israel untuk fokus pada perang enam bulan di Gaza dan menghancurkan Hamas, termasuk di kota Rafah tempat pemerintah Israel mengatakan sekitar 8.000 pejuang Hamas berada.

Menurut Yossi Kuperwasser mantan kepala penelitian intelijen militer, mengalahkan Hamas, yang menerima pelatihan dan pendanaan dari Iran, akan menandai kemenangan Israel melawan Iran.

(bbn)

No more pages