Logo Bloomberg Technoz

Israel-Iran Bisa Kerek Minyak ke US$100, ESDM Naikkan BBM & LPG?

Sultan Ibnu Affan
16 April 2024 20:20

Petugas mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Pertamina Rest Area Tol Tangerang-Jakarta KM 14, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Petugas mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Pertamina Rest Area Tol Tangerang-Jakarta KM 14, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih belum membuka keran opsi untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan liquified petroleum gas (LPG) seiring dengan potensi memanasnya harga minyak dunia imbas konflik Iran-Israel.

"Sampai saat ini belum. Karena menurut saya sebaiknya kita step by step dalam hal kebijakan. Dalam hal preparasi kemungkinan terburuk kita yang lakukan, tapi dalam kebijakan keputusan jangan cepat-cepat," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji saat ditemui di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Dalam kaitan itu, Tutuka mengatakan bahwa sebenarnya konflik kedua negara Timur Tengah tersebut saat ini hanya berlangsung sesaat saja.

Pasalnya, kedua negara juga telah masing-masing memberikan pernyataan untuk meredam tensi konflik yang dipastikan tak akan berkepanjangan. "Saat ini kami harapkan [konflik kedua negara berlangsung] spike, dan tidak perlu direspons segera," ujar dia.

"Kita melihat dulu. Amerika juga mengatakan kepada Israel juga untuk tidak menyerang balik. Iran juga mengatakan sekali hit selesai. Kondisi itu menjadi tidak berkelanjutan, makanya ini kami lihat ini short-term. Jadi, tidak ada perubahan kebijakan, tapi kita perlu siap-siap."