Logo Bloomberg Technoz

Jack Ryan dna Sybilla Gross - Bloomberg News

Bloomberg, Harga emas dunia masih terus melonjak sekitar 1,1% menjadi US$2.365,34/ons, setelah ditutup lebih tinggi 0,4% pada Senin waktu AS.

Emas naik lebih dari 18% sejak pertengahan Februari, sebuah langkah yang membuat beberapa pengamat bingung karena tidak adanya pemicu yang jelas.

Terlebih karena keyakinan para trader terkait rencana penurunan suku bunga bank sentral AS (The Fed) sebesar tiga kali cepat memudar, dengan pasar sekarang mendukung hanya dua penurunan. 

Bullish emas dunia membuktikan reli berkepanjangan n atas emas jelang rilis data inflasi AS pada Rabu waktu setempat, yang juga menjadi panduan The Fed menentukan kebijakan lanjutan.

Para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan bahwa laporan inflasi bulan Maret dapat menunjukkan beberapa tanda pelonggaran, sebuah skenario yang akan memberikan ruang gerak lebih besar bagi Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga. 

Pada bagian lain emas menikmati “momentum dasar yang kuat dengan buy-on-dip yang masih menjadi strategi yang berlaku di antara para pedagang," kata Ole Hansen, ahli strategi komoditas di Saxo Bank A/S.

Bullish harga emas. (Dok: Bloomberg)

Dengan begitu banyak penarik bullish, emas “sangat membutuhkan konsolidasi, tetapi FOMO terlihat jelas saat ini,” katanya.

Di pasar spot emas mencatatkan kenaikan 0.9% menjadi US$2.360,35/ons pada pukul 11.16 waktu London di kala yield treasury 10 tahun naik ke level tertinggi sejak November  karena para pedagang memposisikan diri untuk data inflasi.

Bloomberg Dollar Spot Index tergelincir 0,1%, sementara perak, platinum, dan paladium naik.

(bbn)

No more pages