Logo Bloomberg Technoz

Lebaran, Daya Beli Malah Terhantam Beras, Pajak, Sampai Tarif Tol

Ruisa Khoiriyah
05 April 2024 07:30

Pemudik sepeda motor melintas di kawasan Raya Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa Malam (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pemudik sepeda motor melintas di kawasan Raya Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa Malam (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Libur panjang memperingati Idulfitri sudah di depan mata. Arus mudik Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 190 juta orang pulang kampung ke berbagai daerah di pelosok Indonesia, yang akan membawa sumbangan ke perekonomian melalui peningkatan konsumsi.

Peredaran uang diprediksi naik dan bisa membawa roda pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini melaju lebih kencang. Namun, seberapa besar sumbangan konsumsi pada musim perayaan ini bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ketika kondisi daya beli masyarakat telah 'lesu darah' sejak tahun lalu terbebani lonjakan harga pangan? 

Konsumsi masyarakat selama musim perayaan kemungkinan besar memang meningkat. Hanya saja, hadangan inflasi harga pangan terutama beras yang sudah berlangsung sejak tahun lalu, diperkirakan semakin mendorong masyarakat selektif dalam berbelanja yang pada akhirnya membawa laju konsumsi kemungkinan tidak sekencang Lebaran tahun lalu.

Kalangan pengusaha yang tergabung di bawah payung Kamar Dagang Indonesia (Kadin) memprediksi, perputaran uang selama musim perayaan ini bisa mencapai Rp157,3 triliun.

Angka itu didapatkan dari asumsi jumlah kepala yang mudik sebanyak 193,6 juta orang atau sekitar 48,4 juta keluarga di mana setiap keluarga diperkirakan menghabiskan uang Rp3,25 juta. Perhitungan itu bisa lebih besar mengingat asumsi nilai belanja tersebut memakai angka moderat.

Peserta program mudik gratis tiba diPelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (Dok. BKIP Kemenhub)