Logo Bloomberg Technoz

Kemudian saham-saham yang melemah dalam dan menjadi top losers di antaranya PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA) yang anjlok 24,6% PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) yang jatuh 23,1%, dan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) yang ambruk 19%.

Indeks saham utama Asia lainnya justru menguat. Shenzhen Comp. (China), CSI300 (China), PSEI (Filipina), Shanghai Composite (China), Hang Seng (Hong Kong), KLCI (Malaysia), Straits Time (Singapura), SETI (Thailand), dan KOSPI (Korea Selatan), yang berhasil menguat masing-masing 2,06%, 1,56%, 1,13%, 1,05%, 0,91%, 0,49%, 0,41%, 0,22%, dan 0,12%.

Di sisi berseberangan, IHSG (Indonesia), TOPIX (Jepang), NIKKEI 225 (Tokyo), dan Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), dan Weighted Index (Taiwan), yang terkoreksi masing-masing 1,75%, 1,48%, 1,22%, 0,57% dan 0,25%.

Jadi, IHSG adalah indeks dengan pelemahan paling buruk di Asia.

Sentimen yang menggerakkan indeks regional hari ini datang dari rilis data inflasi RI. Siang ini, Badan Pusat Statistik merilis data inflasi nasional periode Maret. Sesuai ekspektasi, inflasi terakselerasi dengan laju lebih tinggi dari konsensus pasar.

Pada Senin (1/4/2024), Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan terjadi inflasi 0,52% pada Maret dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan Februari yang sebesar 0,37% mtm. 

Konsensus yang dihimpun Bloomberg memperkirakan inflasi bulanan Maret di 0,4% mtm. Sedangkan inflasi komponen Inti juga naik melampaui ekspektasi sebelumnya di angka 1,77%, dibandingkan konsensus Bloomberg 1,71%.

Sementara dibandingkan Maret 2023 (year-on-year/yoy), inflasi berada di 3,05%. Lebih tinggi dibandingkan Februari yang sebesar 2,75% yoy, dan juga lebih besar dari konsensus yang dihimpun Bloomberg sebesar 2,91%.

"Adapun dibandingkan dengan periode sebelumnya, kecuali 2022, inflasi Ramadan tahun ini relatif lebih tinggi," kata Amalia.

Komoditas yang memberikan andil sumbangan inflasi terbesar, lanjut Amalia, adalah telur ayam ras, daging ayam ras, beras, cabai rawit, dan bawang putih. Sementara yang mengalami deflasi atau penurunan harga adalah cabai merah, tomat, dan tarif angkutan udara.

Adapun IHSG dan sejumlah Bursa Asia terpapar gerak yang berseberangan di tengah pernyataan Biro Statistik Nasional pada Minggu, yang merilis data Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (Purchasing Manager's Index/PMI) berhasil mengalami peningkatan pada Maret untuk pertama kalinya sejak September, meningkat menjadi 50,8.

Indeks Aktivitas non-Manufaktur juga menguat menjadi 53 di Maret, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 51,5. Adapun angka di atas 50 mencerminkan laju ekspansi dari bulan sebelumnya, sementara angka di bawahnya menggambarkan kontraksi.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, angka tersebut menunjukkan bahwa negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut telah mempertahankan daya tariknya setelah awal tahun yang solid dan dapat memberi pembuat kebijakan lebih banyak waktu untuk menilai dampak dari langkah-langkah stimulus sebelumnya.

Aktivitas Industri China rebound pada bulan Maret, memutus penurunan lima bulan berturut-turut, mencerahkan prospek di negara tersebut.

China juga telah menetapkan target untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) di kisaran 5% tahun ini.

(fad/hps)

No more pages