Logo Bloomberg Technoz

Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 0,99% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga melesat 7,34%.

“Harga emas masih tinggi seiring peningkatan permintaan akibat prospek penurunan suku bunga, peningkatan tensi geopolitik, dan dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah,” kata Ole Sloth Hansen, Head of Commodity Strategy di Saxo Bank A/S, seperti diberitakan Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang masih bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 68,83. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 14,91. Masih di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).

Akan tetapi, sepertinya harga emas bisa terkoreksi dalam waktu dekat. Maklum, kenaikannya sudah tinggi dan pasti akan banyak yang tergoda untuk mencairkan keuntungan alias profit taking.

Target support terdekat ada  di US$ 2.169/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.146/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sementara target resisten terdekat adalah US$ 2.182/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik lagi menuju US$ 2.186/troy ons.

Dinamika harga emas dunia akan mempengaruhi harga emas Antam.

(aji)

No more pages