Logo Bloomberg Technoz

Baru Diluncurkan, Papan Pemantauan Khusus II BEI Dihujat Investor

Sultan Ibnu Affan
27 March 2024 08:20

Pekerja di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Investor ramai-ramai mengkritik papan pemantauan khusus (PPK) tahap II full auction yang baru saja diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI) awal pekan ini, Senin (25/3/2024). Padahal, papan ini baru satu hari diluncurkan.

Target utama kritikan tertuju pada informasi mengenai bid dan ask dalam papan pemantauan khusus II. Sehingga, investor hanya dapat memperhatikan data Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV) untuk melihat potensi harga dan volume saham yang akan cocok.

Petisi untuk menghapus peraturan papan full auction pun muncul di laman change.org. Petisi sudah ditandatangani 3.724 orang dengan target 5.000 orang.

Berikut isi petisi yang dibuat oleh IndoStocks Traders, seperti dikutip dari change.org, Rabu (27/3/2024).

"Saya adalah seorang investor saham yang tinggal di Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Saya merasa terganggu oleh peraturan Papan Full Auction yang berlaku saat ini. Saham yang masuk papan full auction tidak akan memiliki bid offer. Gelap. Kosong melompong. Nanti tiba - tiba ada random closing, harga terbentuk. Benar-benar mirip seperti para penjudi togel yang tebak - tebakan angka mana yang mau naik.