Logo Bloomberg Technoz

Pengamat Sebut Prabowo-Gibran Butuh Tambahan Partai Koalisi

Pramesti Regita Cindy
23 March 2024 18:30

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh bertemu Prabowo Subianto. (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska Dewi)
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh bertemu Prabowo Subianto. (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska Dewi)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengamat politik sekaligus Peneliti Senior BRIN, Lili Romli menilai, pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh merupakan bentuk kepentingan politik berupa pembahasan komposisi pemerintahan baru yang akan terbentuk.

Oleh karenanya, ia berpendapat bahwa kedatangan Prabowo ke markas NasDem bisa diartikan sebagai upaya untuk mengajak partai tersebut bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Dimana, hal ini semata dilakukan karena koalisi yang terbentuk saat ini masih kurang kuat dalam mengamankan dukungan di parlemen. Selain itu, Prabowo ingin memastikan keberlangsungan kebijakan pemerintahannya di masa yang akan datang.

"Kenapa diajak ke pemerintahan baru nanti? Karena memang masih kurang untuk mengamankan kekuatan di Parlemen. Jadi kalau koalisi Gerindra, Golkar, PAN, sama Demokrat itu belum cukup, kayaknya belum sampai 50%," jelas Lili kepada Bloomberg Technoz, Sabtu (23/3/2024). 

Selain itu, menurut dia, Surya Paloh dan Prabowo memiliki kedekatan emosional dan ideologi. Hal ini juga yang memungkinkan lebih mudah bagi Prabowo untuk mengajak Surya Paloh atau Partai Nasdem ke dalam koalisinya.

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh bertemu Prabowo Subianto. (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska Dewi)