Logo Bloomberg Technoz

Edukasi Pasar Modal

Jangan Cuma Ikut-ikutan, Investasi Saham Harus Punya Strategi


Karyawan melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Jakarta - Beberapa tahun terakhir, investasi saham menjadi bagian dari perencanaan keuangan setiap orang. Namun, banyak investor saham yang melakukan jual beli saham tanpa analisis apapun. Kebanyakan investor pemula mengikuti rekomendasi dari influencer atau orang yang dikenalnya, yang sama-sama berinvestasi saham. Pendekatan ini bisa dikatakan kurang tepat karena belum tentu hasil analisanya cocok untuk portofolio setiap orang.

Sebetulnya membeli saham berdasarkan rekomendasi itu sah-sah saja. Akan tetapi, setiap investor juga harus memiliki alasan mengapa pada akhirnya memilih rekomendasi tersebut. Maka dari itu, alangkah pentingnya bagi investor untuk mempelajari analisis saham sebelum melakukan transaksi jual beli saham.

Analisis saham sangat diperlukan bagi para investor karena menjadi salah satu faktor penentu untuk mengambil tindakan saat akan bertransaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis saham dikategorikan menjadi dua, yaitu analisa teknikal dan analisa fundamental. Investor jangka panjang biasanya akan memilih analisa fundamental. Sementara itu, investor jangka pendek juga perlu mempelajari cara membaca analisis teknikal. 

Pada analisa fundamental, metode pengukuran yang bisa dipakai investor untuk mengetahui nilai performa sebuah saham adalah kinerja keuangan perusahaan, kondisi ekonomi, manajemen efektivitas perusahaan dan persaingan bisnis di industri perusahaan tersebut bergerak. Untuk indikator analisis fundamental, investor bisa menggunakan Return to Equity (ROE), Price to Earnings Ratio (PER), dan indikator analisis fundamental lainnya 

Analisis fundamental dapat membantu investor untuk memperoleh informasi harga sebuah saham untuk dibandingkan dengan harga terkini yang ada. Data ini kemudian digunakan sebagai pertimbangan investor apakah sebuah saham tersebut overvalued atau undervalued. Investor bisa melakukan analisis saham dengan pendekatan kondisi fundamental perusahaan dan sektor industri bisnisnya.