Logo Bloomberg Technoz

Wall Street 'Kebakaran' Tertekan Aksi Jual Pasca Data Inflasi

Rosmayanti
14 March 2024 21:48

Papan Wall Street di pusat perekonomian New Yorks, Amerika Serikat (AS). (Dok Bloomberg)
Papan Wall Street di pusat perekonomian New Yorks, Amerika Serikat (AS). (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar keuangan Amerika Serikat (AS) 'terbakar' pasca berbagai data ekonomi yang baru yang dikeluarkan malam ini memupus semakin jauh optimisme penurunan bunga Federal Reserve.

Para investor beramai-ramai menjual saham dan surat utang mendapati data inflasi harga produser (PPI) pada Februari mencatat kenaikan tertinggi dalam enam bulan, ketika data penjualan ritel bulan lalu tercatat tumbuh lebih kecil di bawah prediksi pasar.

Imbal hasil surat utang Amerika Serikat, Treasury, berakrobat naik di semua tenor terutama tenor 10Y yang melompat 8,7 bps dan 20Y yang naik 9,1 bps. Tenor pendek 2Y naik 4,4 bps ke 4,679%.

Sementara harga saham di Wall Street berguguran terantuk kekhawatiran daya beli di negeri berukuran ekonomi terbesar itu terlihat mulai tererosi, seperti ditunjukkan oleh data penjualan ritel bulan lalu yang lebih lemah ketimbang perkiraan pasar setelah anjlok pada Januari.

S&P 500 turun 0,26%, Dow Jones turun 0,20% dan Nasdaq juga tergerus 0,06%. Indeks dolar AS bangkit dengan kenaikan 0,36% kembali ke kisaran 103,16. Harga emas jatuh 0,59% ke posisi US$ 2.161,62 per troy ounce di awal pembukaan pasar Amerika.