Logo Bloomberg Technoz

Singapura, yang saat ini menghasilkan 95% listriknya menggunakan gas alam, berupaya mengimpor sekitar 30% dari kebutuhannya pada 2035 untuk mendekarbonisasi ekonominya.

Untuk membantu mencapai tujuan itu, Keppel Infrastructure Holdings Pte mengatakan telah memperoleh persetujuan peraturan bersyarat dari Otoritas Pasar Energi Singapura untuk mengimpor 1 gigawatt kapasitas terbarukan dari Kamboja. 

Proyek tersebut akan mencakup kabel bawah laut baru sepanjang lebih dari 1.000 kilometer (620 mil) yang menghubungkan Kamboja dengan Singapura, kata EMA dalam pernyataan email. Itu lebih jauh dari interkonektor utama saat ini seperti UK-Norway North Sea Link.

Indonesia dan Singapura juga menandatangani pakta untuk meningkatkan investasi asing dan mengembangkan industri manufaktur energi terbarukan di Kepulauan Riau, yang dekat dengan negara kota itu, kata Asosiasi Energi Berkelanjutan Singapura, Kamis. 

Apa yang disebut rencana Koridor Hijau akan memanfaatkan investasi yang diusulkan dalam pembangkitan untuk kebutuhan Indonesia dan untuk ekspor ke Singapura, katanya.

Perusahaan-perusahaan berusaha memanfaatkan potensi tenaga surya Indonesia, yang juga rencananya akan diandalkan untuk memenuhi sasaran iklimnya sendiri. Indonesia juga muncul sebagai penyedia energi utama bagi Singapura, yang memiliki pilihan terbatas untuk pembangkit listrik bebas karbon di dalam negeri, setelah Malaysia melarang ekspor energi terbarukan pada 2021.

Kamboja Royal Group Power Co. akan memasok listrik yang dihasilkan dari 4 gigawatt kapasitas tenaga surya, air, dan angin yang terpasang untuk proyek Keppel. Tunduk pada persetujuan lain, ekspor listrik diharapkan dimulai pasca-2030.

Pemerintah Singapura berencana meninjau proposal impor listrik lainnya dan akan memberikan persetujuan bersyarat sebelum akhir tahun, menurut EMA.

(bbn)

No more pages