Logo Bloomberg Technoz

Sebut Tidur Wajar, Pengamat Soroti Kedisiplinan Pilot Batik Air

Sultan Ibnu Affan
10 March 2024 14:00

Pesawat Batik Air (Dok. Batik Air)
Pesawat Batik Air (Dok. Batik Air)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengamat Penerbangan Gerry Soedjatman mengatakan, pilot dan co-pilot cukup biasa menggunakan sedikit waktu selama penerbangan untuk istirahat atau tidur. Dia mengklaim microsleep pada saat fase cruising justru berguna saat sedang kelelahan.

Akan tetapi, menurut dia, biasanya hanya salah satu pilot yang tidur. Sehingga pilot atau kopilot bisa mengambil alih kemudi pesawat. Hal ini disampaikan berkaitan dengan kasus melencengnya pesawat Batik Air karena pilot dan kopilot tertidur bersamaan.

"Yang [jadi] masalah itu adalah kalau keduanya ketiduran," ujar Gerry dalam cuitannya di akun X pribadinya (@GerryS), dikutip Minggu (10/3/2024).

Dia menilai kasus ketiduran dua pengemudi pesawat Batik Air rute Kendari-Jakarta (25/1/2024) perlu ditelusuri lebih dalam. Hal ini merujuk pada keterangan co-pilot yang mengatakan kurang istirahat sejak penerbangan Jakarta-Kendari.

Pada fase ini, pilot seharusnya memiliki kedisiplinan dan kebijakan untuk menilai dirinya cukup fit atau tidak dalam penerbangan tersebut. Menurut Gerry, pilot atau co-pilot seharusnya meminta penggantian untuk mengemudikan pesawat Airbus A320 dengan nomor registrasi PK-LUV tersebut.