Logo Bloomberg Technoz

Batu Bara Rebound, Pengusaha Masih Saja Tertekan Ongkos Tambang

Sultan Ibnu Affan
28 February 2024 09:20

Balikpapan Coal Terminal (BCT) dimiliki dan dioperasikan oleh Bayan Group (Dok. PT Bayan Resources)
Balikpapan Coal Terminal (BCT) dimiliki dan dioperasikan oleh Bayan Group (Dok. PT Bayan Resources)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan pengusaha menyebut harga batu bara, yang akhir-akhir ini mulai kembali naik, tidak serta-merta menjadi angin segar yang membantu mereka mengurai masalah arus kas akibat beban ongkos operasional di tingkat hulu. 

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan pengusaha sampai sekarang masih terbebani dengan imbas tren penurunan batu bara yang sebelumnya telah menyulitkan atus kas perusaaan.

"[Isu] yang menjadi tantangan bagi pengusaha adalah biaya operasional yang terus meningkat. Biaya operasional untuk aktivitas produksi, terutama fuel cost, stripping ratio yang makin besar dan sebagainya," ujar Hendra, dihubungi Rabu (28/2/2024).

Selain itu, Hendra mengatakan, tinggi tarif royalti hingga berbagai regulasi yang mewajibkan pengusaha untuk menyetor uang ke pemerintah juga sangat berpengaruh terhadap lesunya pendapatan industri batu bara.

"Tren harga yang sedang turun sementara beban biaya tinggi menyulitkan perusahaan untuk mengatur arus kas," ujar dia.

Pergerakan harga batu bara dunia (Bloomberg)