Logo Bloomberg Technoz

Pemilu Usai, Goldman Sachs Ramal IHSG Bisa Tembus 8.000

Ruisa Khoiriyah
26 February 2024 10:05

Karyawan memfoto layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memfoto layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank investasi global, Goldman Sachs, mendongkrak valuasi atas  saham-saham di Bursa Efek Indonesia ke status 'overweight' seiring dengan berkurangnya ketidakpastian seputar penyelenggaran Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu.

Indeks Harga Saham Habungan (IHSG) diperkirakan akan mencetak rekor baru di kisaran 8.000. Prediksi itu lebih tinggi ketimbang perkiraan sebelumnya di 7.800.

Hasil hitung cepat telah menempatkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang pilpres sementara hasil hitungan riil oleh Komisi Pemilihan Umum yang sampai saat ini masih berlangsung kecenderungan hasil yang tidak jauh berbeda.

Goldman Sachs dalam kajian terakhir yang dikutip oleh Bloomberg News, Senin (26/2/2024), menilai, indikasi-indikasi hasil pemilihan umum cukup mengurangi ketidakpastian terkait transisi politik setelah era Presiden Joko Widodo.

"Kami memperkirakan kebijakan ekonomi akan berlanjut di pemerintahan yang baru, di mana hal itu seharusnya mendukung perekonomian dan pasar saham," tulis Timothy Moe, Strategist Goldman Sachs dalam catatan risetnya.

Kondisi makro ekonomi Indonesia masih menarik dengan pertumbuhan ekonomi (PDB) 5% dan inflasi rendah di 2,9%. Kinerja korporasi pada kuartal IV-2023 yang telah banyak dirilis beberapa mencatat capaian melampaui perkiraan.