Logo Bloomberg Technoz

Pasar Global Tertekan Aksi Jual, Pasar Surat Utang RI Bertahan

Ruisa Khoiriyah
19 February 2024 10:10

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar surat utang domestik sepertinya masih belum akan mampu keluar dari tekanan dan mungkin hanya bergerak sideways setelah pada pekan lalu terlibas aksi jual pemodal asing, pasca pemilu 2024 dilangsungkan.

Tekanan pada pasar obligasi masih datang dari ketidakpastian global yang kembali tinggi akibat rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan bahwa proses disinflasi di perekonomian terbesar di dunia tersebut tidak berjalan semulus harapan para pemodal.

Aksi jual melanda pasar obligasi global dengan yield surat utang AS, Treasury, di semua tenor mencatat kenaikan dipimpin oleh tenor pendek 2 tahun yang naik 6,8 basis poin, menurut data Bloomberg. Indeks harga obligasi di negara maju tergerus 0,23% pekan lalu, sementara indeks harga obligasi pasar negara berkembang juga tergerus tipis 0,09%. 

Namun, tekanan jual di pasar global pekan lalu, kemungkinan berdampak minimal pada pasar obligasi domestik, menurut perkiraan Mega Capital Sekuritas. "Pergerakan Surat Berharga Negara hari ini masih akan bergerak sideways di rentang 6,6%-6,7% untuk INDOGB-10 tahun dan 5,%-5,1% untuk INDON-10 tahun," kata Lionel Prayadi, Fixed Income and Market Strategist Mega Capital Sekuritas dalam catatannya, Senin pagi.

Dua pekan ini pergerakan SBN memang cenderung sideways dengan tekanan lebih besar pekan lalu terindikasi dari aksi jual pemodal asing yang mencatat posisi net sell di pasar SBN senilai Rp980 miliar berdasarkan data transaksi 12-15 Februari, menurut laporan Bank Indonesia.

Artikel Terkait