Logo Bloomberg Technoz

Utang Luar Negeri Bengkak 2,7%, Proyek Pemerintah Biang Keroknya

Redaksi
15 February 2024 10:14

Ilustrasi utang Indonesia (Dennis A Pratama/Bloomberg Technoz)
Ilustrasi utang Indonesia (Dennis A Pratama/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal IV 2023 tercatat sebesar US$407,1 miliar, atau melonjak 2,7% secara tahunan (Year-on-Year/YoY). Angka ini juga naik dibanding posisi kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 0,02% YoY.

Peningkatan tersebut terutama bersumber dari transaksi utang luar negeri (ULN) sektor publik. Selain itu, juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah.

Posisi utang luar negeri (ULN) pemerintah pada akhir kuartal IV 2023 tercatat US$196,6 miliar, atau membengkak 5,4% YoY, meningkat dari pertumbuhan 3,3% YoY pada kuartal sebelumnya. Perkembangan utang luar negeri (ULN) tersebut terutama disebabkan oleh penarikan pinjaman luar negeri, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

"Kenaikan utang luar negeri (ULN) pemerintah juga dipengaruhi oleh peningkatan penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan internasional, seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar sejalan dengan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global," demikian tertulis dalam keterangan pers yang diterbitkan BI, Kamis (15/2/2024).

Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), serta untuk melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi, pemanfaatan utang luar negeri (ULN) terus diarahkan untuk fokus mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas.