Logo Bloomberg Technoz

Jalanan tersebut memiliki panjang 25 km dan terbagi menjadi lima segmen, yaitu Labuan Bajo—Simpang Nalis sepanjang 6,15 km, Simpang Nalis—Simpang Kenari sepanjang 6,5 km, Simpang Kenari—Warloka sepanjang 5,10 km, Warloka—Tanamori sepanjang 4,25 km, dan peningkatan jalan menuju Desa Golo Mori sepanjang 3 km. 

"Dahulu, ruas menuju Desa Golo Mori merupakan jalan tanah dan berbatu dengan jarak tempuh 3 jam. Sekarang cukup ditempuh dalam 30 menit dari Kota Labuan Bajo, dengan pemandangan yang sangat indah,” ujar Basuki.

Selain jalan, pemerintah melakukan peningkatan kualitas 4 jembatan yakni jembatan Nanganae sepanjang 60 meter, Wae Mburak 35 meter, Wae Kenari 40 meter, dan Soknar 40 meter. 

Pelaksanaan pembangunan berada di bawah tanggung jawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya dan konsultan manajemwn konstruksi PT Yodya Karya.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan pembangunan akses Labuan Bajo—Golo Mori juga mengedepankan pendekatan prinsip kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan. 

"Jalan wisata ini termasuk jalan dua lajur yang sifatnya arterial. Jadi kami harap masyarakat menjaga dan jangan membuat apa yang kita sebut hambatan samping, terlalu banyak warung di pinggir jalan, bahkan menjadi kumuh. Ini penting sekali untuk mempertahankan daya jual wisata di Labuan Bajo," katanya.

(krz/wdh)

No more pages