Logo Bloomberg Technoz

Suara-Suara yang Kembali dan Masa Depan Demokrasi Indonesia

Ruisa Khoiriyah
14 February 2024 07:30

Keterangan Pers Presiden Jokowi Terkait Penerimaan CASN 2024, Istana Merdeka, 5 Januari 2024. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Keterangan Pers Presiden Jokowi Terkait Penerimaan CASN 2024, Istana Merdeka, 5 Januari 2024. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menjelang pemilihan Umum 2024, puluhan kampus meneriakkan suara keprihatinan, mahasiswa kembali turun ke jalan, menyeru penyelamatan demokrasi di Indonesia.

Tak kurang 30-an kampus sampai detik ini telah menyatakan keprihatinan atas dekadensi demokrasi yang dinilai semakin telanjang. Begitu juga para elite dan petinggi partai politik yang turut serta dalam orkestrasi senada, ramai mengarahkan telunjuk ke Istana di tengah jadwal Pemilu yang semakin dekat. 

Orkestrasi gelombang protes dan keprihatinan yang menyoroti pusat kekuasaan ini sudah lama tidak terlihat atau terdengar dalam satu dekade terakhir sepanjang era kekuasaan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). 

Aksi gerakan penentangan paling akhir adalah dari mahasiswa dan buruh ketika pecah isu pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui revisi UU KPK pada 2019 lalu, disambung kelahiran pelbagai beleid kontroversial seperti UU Cipta Kerja. 

Dalam aksi yang dikenal dengan tagar #ReformasiDikorupsi itu, ribuan massa mahasiswa dan buruh turun ke jalan, gelombang demonstrasi terbesar di era Jokowi, yang menelan korban jiwa setidaknya lima orang tewas, menurut catatan Komisi Anti Kekerasan (Kontras). 

Seruan keprihatinan mahasiswa Fisipol UGM, Senin 12 Februari 2024 (Dok. Istimewa)