Logo Bloomberg Technoz

China adalah konsumen batu bara terbesar dunia. Jadi perkembangan permintaan dan penawaran di sana akan sangat mempengaruhi harga. Sekarang kebetulan posisinya sedang kelebihan pasokan alias oversupply sehingga harga terkoreksi.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara memang sedang bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 43,05. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 30,66. Belum oversold, sehingga masih ada risiko aksi jual.

Namun dengan koreksi yang sudah sangat dalam, harga batu bara berpeluang bangkit. Target resisten terdekat ada di US$ 122/ton. Jika tertembus, maka ada kemungkinan naik lagi menuju US$ 126/ton.

Sementara target support terdekat adalah US$ 111/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara jatuh ke US$ 103/ton.

(aji)

No more pages