Logo Bloomberg Technoz

Valuta Asia Kompak, Rupiah Berhasil Keluar Dari Tekanan

Ruisa Khoiriyah
29 January 2024 15:35

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berhasil mengawali hari perdagangan pertama pekan ini, Senin (29/1/2024) dengan penguatan tipis, setelah mencetak kinerja mingguan terburuk pekan lalu. Di pasar spot, rupiah menguat tipis 0,06%, seiring dengan gerak mata uang Asia yang mayoritas juga perkasa.

Sampai pukul 14:51 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot bergerak di Rp15.810 mengindikasikan penguatan 10 poin dari level penutupan hari perdagangan sebelumnya. Sedang kurs tengah Bank Indonesia, JISDOR, ditutup menguat tipis 4 poin ke Rp15.825/US$.

Rupiah sempat mengalami tekanan di tengah perdagangan spot dan menyentuh Rp15.833/US$, namun setelah itu berhasil bangkit lagi seiring dengan tren penguatan mata uang Asia. 

Baht Thailand yang berhasil naik nilainya 0,31%, disusul oleh dong Vietnam dengan penguatan 0,22%, kemudian dolar Taiwan yang naik 0,17%, dan rupiah serta peso yang sama-sama menguat 0,06%. Sejauh ini, hanya ringgit Malaysia yang masih melemah 0,11% terhadap dolar AS, rupee India dan yuan China juga masih lesu kehilangan 0,03%. Penguatan mata uang Asia hari ini berlangsung kala dolar AS melanjutkan penguatan tipis 0,06% sampai sore ini di kisaran 103,49.

Penguatan rupiah sepertinya didukung oleh sentimen positif dari pasar surat utang di mana sampai jelang penutupan pasar hari ini, tingkat imbal hasil Surat Utang Negara (SUN/INDOGB) bergerak turun tipis. Yield SUN-10 tahun stabil di 6,61%. Namun, tenor pendek 2 tahun mencatat penurunan hingga 4,6 basis poin 6,11%, disusul oleh penurunan tenor 5 tahun 1,4 basis poin ke 6,50%.