Logo Bloomberg Technoz

Rupiah, Saham dan Obligasi Tertekan, BI Rate Bakal Beri Kejutan?

Ruisa Khoiriyah
17 January 2024 13:00

Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam hitungan beberapa jam ke depan, Bank Indonesia akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur yang sudah dilangsungkan sejak kemarin. Rupiah dan pasar keuangan di hari ketika BI rate Januari diumumkan hari ini, Rabu (17/1/2024), terperosok melemah akibat tekanan sentimen global yang memantik aksi jual di pasar keuangan dunia dan menjalar ke pasar dalam negeri.

Rupiah pada tengah hari ini telah kehilangan 0,3% nilainya dan melemah ke kisaran Rp15.639/US$. Pelemahan rupiah ini mengikuti tren keterpurukan mata uang Asia akibat penguatan indeks dolar AS yang semakin merangkak ke 103,45.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini dengan pelemahan 0,62%, sejalan dengan merahnya bursa saham di Asia.

Di pasar surat utang RI, mayoritas tenor mencatat kenaikan yield di mana tenor SUN 15 tahun naik 1,5 basis poin ke 6,75%. Sedangkan tenor pendek 2 tahun turun 1,4 basis poin jadi 6,26%. Sementara INDON, surat utang pemerintah berdenominasi dolar AS kesemua tenor mencatat kenaikan yield terutama tenor 7 tahun dengan kenaikan 5,9 basis poin jadi 4,78%.

Tekanan yang berlangsung hari ini bersumber dari pupusnya optimisme penurunan bunga The Fed di mana besaran penurunan kemungkinan besar tidak sebanyak ekspektasi pasar. Selain itu, ada sinyal pivot The Fed tidak terjadi pada Maret sebagaimana dugaan semula.