Logo Bloomberg Technoz

Masih Andalkan CPO, Target Ekspor Nonmigas Dinilai Sulit Tercapai

Dovana Hasiana
05 January 2024 16:40

Ilustrasi petani sawit melakukan panen (Joshua Paul/Bloomberg)
Ilustrasi petani sawit melakukan panen (Joshua Paul/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 2,5%—4,5% pada 2024, ditopang oleh kinerja pengapalan untuk komoditas minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan derivatifnya.

Selain itu, otoritas perdagangan juga masih mengandalkan ekspor dari batu bara, turunan nikel, manufaktur, serta produk hasil hutan untuk mencapai target tahun ini.

Pada 2023, ekspor nonmigas ditargetkan menembus US$289,76 miliar (Rp4.497 triliun). Dengan asumsi target tahun lalu tercapai, kinerja ekspor nonmigas tahun ini diharapkan sanggup menembus kisaran minimal US$297 miliar hingga US$302,7 miliar atau setara Rp4.611 triliun hingga Rp4.700 triliun (asumsi kurs Rp15.527/US$).  

Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad pesimistis target yang ditetapkan pemerintah bisa tercapai. Dia menjelaskan 3 alasan yang melatarbelakangi target ekspor nonmigas 2024 sebesar Rp4.700 triliun sulit dicapai. 

Pertama, kata Tauhid, beberapa laporan telah menunjukan bahwa terdapat penurunan permintaan dari beberapa negara seperti China, Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang dan Korea Selatan imbas perlambatan ekonomi. Padahal, negara-negara tersebut yang selama ini menjadi sasaran ekspor Indonesia.