Logo Bloomberg Technoz

Vape Bukan Pengganti Rokok, Bahayanya Sama

Dinda Decembria
03 January 2024 18:00

Vape (Sumber: Bloomberg)
Vape (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Banyak dari masyarakat beranggapan vape adalah cara untuk berhenti merokok.

Menurut dokter paru dari RS Persahabatan, dr. Erlina Burhan Sp banyak dari masyarakat menganggap vape lebih aman sehingga berpindah dari rokok konvensional atau bahkan double user (menggunakan keduanya).

Hal tersebut dianggap langkah yang salah. Karena menurutnya, meski kandungan zat-zat kimia yang terdapat pada rokok elektrik (vape) berada di bawah bahaya kandungan rokok konvensional. Vape tetap memiliki zat nikotin yang memberikan efek sensasi kecanduan kepada pengguna.

"Beberapa vape juga mengandung nikotin juga mengandung zat-zat kimia yang toxic ya, dan kita tahu nikotin itu kan zat adiktif ya, membuat orang kecanduan. Karena masyarakat menganggap tidak bahaya pada pindah kan ke (vape). Yang paling menyedihkan adalah rokok pemula, mereka mulai dari vape nah kalau sampai kecanduan lama-lama, mereka pasti vape juga rokok konvensional juga (double user)," kata dr Erlina saat dihubungi Bloomberg Technoz, Rabu (3/1/2024). 

Selain mengakibatkan efek kecanduan, dr. Erlina pengguna vape juga berisiko beragam penyakit. Seperti kanker, dan mempercepat penyakit bronkitis kronik.

Bloomberg Billionaires Index Indonesia