Logo Bloomberg Technoz

"Saya minta dukungan dari menteri pengambil kebijakan untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Angka-angka pengeluaran masyarakat jangan jadi mahal, energi sudah mahal, pangan mahal, kita harus cari solusi," ujarnya.

Ia juga menyebut impor KRL bekas dari Jepang bisa menekan biaya operasional yang ditanggung oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Karena pendapatan yang didapatkan dari tiket kemungkinan akan bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penumpang.

"Saya rasa dari Kemenperin, Kemenhub [Kementerian Perhubungan] akan mendukung [rencana impor KRL bekas dari Jepang]. Ini masalahnya belum ada komunikasi," pungkasnya.

Kemenperin diduga menghambat rencana KCI mengimpor KRL bekas dari Jepang untuk menggantikan rangkaian yang akan pensiun tahun ini.

Menurut Pengamat Kebijakan Publik dari PH&H Public Policy Interest Group Agus Pambagio, peremajaan armada Kereta Commuter Jabodetabek sudah sangat mendesak. Sebanyak 10 rangkaian KRL harus dipensiunkan pada 2023 dan 16 rangkaian akan menyusul pada 2024.

KCI diketahui sudah memesan rangkaian KRL pengganti sesuai dengan jumlah yang akan pensiun ke PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Namun, BUMN yang memproduksi kereta api dan komponennya itu baru bisa menyelesaikan pesanan KCI paling cepat pada 2025.

Untuk diketahui, sebagian besar rangkaian KRL yang dioperasikan oleh anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI itu merupakan KRL bekas yang diimpor dari Negeri Matahari Terbit.

"Berhubung produk PT INKA belum dapat terelisasi pada 2023 dan 2024, KAI telah meminta izin Kementerian Perhubungan untuk dapat melakukan impor pengaadaan KRL bekas pakai dari Jepang tentu melalui proses tata kelola yang baik," ujar Agus melalui keterangan tertulis yang diterima oleh Bloomberg Technoz, Senin (28/02/2023).

Agus mengutarakan proses perizinan impor rangkaian KRL bekas yang rumit ini berpotensi mengganggu pelayanan Kereta Commuter Jabodetabek.

"Intinya permohonan PT KCI untuk impor kereta bekas dari Jepang ditolak Kementerian Perindustrian. Lalu, bagaimana nasib 200.000 penumpang per hari yang nantinya tidak terangkut KRL Jabodetabek?" Ujarnya.

(rez/ggq)

No more pages