"Di Jakarta sebelum Pandemi Covid-19, sekitar 50 ribu orang yang mengalami penyakit pernafasan, sekarang naik hingga 200 ribu-an kasus, itu ada akibatnya dari poluasi udara ini," kata dia saat ditemui usai pertemuan menkeu dan menkes ASEAN di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (24/8).
Budi mengatakan, pihaknya tak dapat berbuat banyak dalam mengurangi emisi yang menyebabkan masalah kesehatan. Kementerian Kesehatan hanya dapat merespons dampak yang ditimbulkan oleh polusi udara.
Epidemiolog Dicky Budiman pernah mengatakan, cuaca ekstrem juga menjadi penyebab beberapa penyakit. Seperti sakit kepala dan flu.
Dilansir dari situs Kemenkes RI, Jumat (6/10/2023), suhu panas yang menyengat tidak hanya menyebabkan badan lemas dan tidak nyaman. Tetapi juga dapat mengakibatkan tubuh rentan diserang berbagai penyakit.
“Sakit kepala sebelah [Migrain] disebabkan karena tubuh terpapar sinar matahari yang terik. Lalu ada panas dalam, infeksi saluran pernapasan [ISPA], sakit mata, demam tinggi, dehidrasi dan Heat Stroke,” dikutip dari situs Kemenkes.
(spt/wep)