Logo Bloomberg Technoz

Peningkatan kapitalisasi pasar ini diduga karena para trader memindahkan dananya ke Tether karena serangkaian penegakan hukum oleh pengawas keuangan AS.

Dominasi kripto Tether di pasar stablecoin (Bloomberg)

Pada awal pekan ini, Pengawas Sektor Keuangan New York meminta para pesaing Paxos untuk berhenti mencetak  (mining) token BUSD yang dikeluarkan oleh Binance dengan alasan masalah yang belum terselesaikan. SEC sedang mengawasi hubungan Paxos dengan Binance.

Menurut Paxos, Securities and Exchange Commission (SEC) kemungkinan bakal melabeli BUSD sebagai sekuritas yang tidak terdaftar. Paxos diawasi oleh Otoritas AS, sementara Binance tidak di awasi oleh otoritas AS. Paxos sendiri mengatakan menolak rencana itu dan akan melakukan perlawanan bila diperlukan.

Kasus BUSD mengikuti pengumuman pekan lalu di mana bursa penukaran Kraken akan membayar denda US$ 30 juta untuk menyelesaikan sanksi SEC karena dianggap melanggar aturan soal penawaran produk.

Kripto Tether (Gabby Jones/Bloomberg)

Juru bicara Circle menolak mengomentari laporan ini. Tether tidak menanggapi permintaan komentar. Juru bicara Paxos merujuk pernyataan perusahaan baru-baru ini soal perkembangan BUSD, dilansir dari Bloomberg News, Rabu (15/02/2023).

Stablecoin adalah token kripto yang mengikat harga satu koin kripto setara dengan mata uang resmi bank sentral seperti dolar. Biasa mereka memiliki cadangan besar dalam bentuk surat utang pemerintah dan dana tunai sebagai asset dasar (underlying).

Inilah yang membuat token ini nilainya stabil dan cenderung mengikuti pergerakan nilai tukar mata uang resmi bank sentral.

Namun, peningkatan pengawasan pada stablecoin menguat setelah kejatuhan TerraLUNA yang mengeklaim sebagai stablecoin menggunakan uang kripto lainnya sebagai aset dasarnya.

“Kini tinggal Tether [yang jadi tumpuan banyak trader dalam hal stablecoin]. Ini tidak baik karena memusatkan semua risiko pada satu entitas,” terang Clara Medalie, Direktur Riset perusahaan data Kaiko.

(bbn/roy)

No more pages