Logo Bloomberg Technoz

“Serangan siber berupa account takeover di perusahaan dikarenakan lemahnya security polecty, masih banyak  orang yang malas mengerjakan sendiri seperti password, sehingga itu awalnya trik yang dilakukan para siber craim,” tuturnya.

Adapun dari segi potensi ancaman dari perangkat IoT yang tidak terpantau sekitar 49%, salah satunya berasal dari kerentanan perangkat IoT yang terhubung melalui 5G. Bahkan hasil suvei yang dilakukan Palo Alto Networks sebanyak 49%  organisasi di Indonesia masih memikirkan pengamanan  data dari 5G dan lapisan aplikasinya.

“Apakah 5G sesuatu yang tepat, bisa ya bisa tidak , kenapa kita ga memanfaatkan 4G dengan mengakselerasi infrastruktur 4G , paling tidak bisa memberikan konektivitas.” Tuturnya.

Dari segi lainya, untuk menghadapi 3 tantangan terbesar di Indonesia para pelaku usaha atau perusahaa juga sebanyak 70% berpikir untuk mengadopsi integrasi AI sebagai teknologi utama migitasi risiko siber.

Bahkan sekitar 63%  organisasi di Indonesia melakukan  peningkatan anggaran untuk siber di tahun 2023, bahkan sekitar 30% organisasi tersebut mencatatkan peningkatan anggaran hingga 50%Namun berbeda dengan organisasi kecil di Indonesia yang cenderung kurang merasa yakin dalam menghadapi tantangan siber  dikarenakan faktor terkendalanya anggaran, kurangnya SDM yang mumpuni dalam menangani tantangan siber tersebut.

(yun)

No more pages