Microsoft menyampaikan pada bulan lalu tentang rencana pemangkasan 10.000 pekerjaan, atau sekitar 5% dari tenaga kerjanya selama kuartal ini. Langkah tersebut merogoh biaya 1,2 miliar dolar AS (Rp18 triliun) terhadap pendapatan untuk kuartal terakhir. Senilai 800 juta dolar AS (Rp12 triliun) di antaranya terkait dengan pemutusan hubungan kerja dan sisanya terkait perubahan pada portofolio perangkat keras perusahaan dan biaya konsolidasi sewa real estat. Hingga saat ini, perusahaan belum memberikan penjelasan lebih lanjut tentang perubahan perangkat keras tersebut atau lokasi mana yang terkena PHK.
PHK yang terjadi bulan lalu melanda studio video-game yang merancang game Halo Microsoft dan karyawan dari divisi realitas campuran, termasuk beberapa tim yang mengerjakan versi HoloLens untuk Angkatan Darat AS. Microsoft tidak akan memproduksi kacamata tempurnya dalam waktu dekat setelah kongres menolak permintaan Angkatan Darat senilai 400 juta dolar AS untuk membeli 6.900 kacamata pada tahun fiskal saat ini. Menurut sumber, tanpa pesanan dari AD, masa depan bisnis HoloLens semakin suram karena kurangnya permintaan dari pelanggan yang signifikan.
(bbn)
