Logo Bloomberg Technoz

Dana Transisi JETP Kurang, Luhut Sebut RI Butuh Rp1,52 Kuadriliun

Sultan Ibnu Affan
06 September 2023 13:50

Ilustrasi emisi karbon (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi emisi karbon (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan dana kesepakatan iklim Indonesia senilai US$20 miliar (sekitar Rp306 triliun) melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) belum cukup untuk mempercepat transisi energi di Tanah Air.

Menurut perhitungannya, kebutuhan anggaran untuk pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara di Indonesia saja mencapai setidaknya US$100 miliar (sekitar Rp1,52 kuadriliun).

"Jika Anda melihat kembali, hasil [kesepakatan JETP di] G-20 senilai US$20 miliar. Namun kenyataannya, menurut saya, bisa [kebutuhan Indonesia] mencapai US$100 miliar. Ini dana yang perlu disiapkan," ujarnya dalam Bloomberg CEO Forum di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Terlebih, kata Luhut, pencairan dana JETP tersebut hingga kini juga masih belum jelas. Dengan demikian, dia mengatakan pemerintah saat ini tengah berupaya mencari donor lain untuk memenuhi kebutuhan dana transisi energi tersebut.

"Jadi iya, bukan hal yang mudah. Namun sekali lagi, pemerintah sangat berkomitmen untuk melakukan hal ini," tuturnya.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta (Bloomberg Technoz/Sultan Ibnu Affan)