Logo Bloomberg Technoz

Pertamax di Bawah Standar Euro 4, Mustahil Tekan Polusi Jakarta

Sultan Ibnu Affan
29 August 2023 12:15

Pemotor memadati SPBU Pertamina di Pangkal Pinang untuk mengisi BBM (Dimas Ardian/Bloomberg)
Pemotor memadati SPBU Pertamina di Pangkal Pinang untuk mengisi BBM (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Wacana pemerintah memberikan subsidi kepada Pertamax dan membatasi Pertalite dinilai tidak tepat bila ditujukan untuk solusi cepat masalah polusi di DKI Jakarta dan sekitarnya. Terlebih, Pertamax sendiri masih belum memenuhi standar Euro 4.

Pakar energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan wacana tersebut akan lebih sesuai jika tujuannya adalah untuk memacu peralihan pengguna dari Pertalite ke Pertamax. Jika Pertamax disubsidi, disparitas harganya dengan Pertalite tidak akan terlalu tinggi sehingga konsumen dapat beralih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan lebih tinggi.

“Namun, itu tidak akan mengatasi masalah polusi udara. Kalau tujuannya adalah mengurangi emisi atau agar masyarakat menggunakan BBM dengan RON lebih tinggi, maka subsidi Pertamax itu tidak tepat sama sekali. Pertamax RON 92, itu masih di bawah standar Euro 4. Jadi masih tidak relevan. Pertamax oktannya masih rendah, sehingga kalau diberi subsidi untuk alasan mengurangi polusi, tidak tepat sama sekali,” ujarnya, Selasa (29/8/2023).

Sekadar catatan, standar emisi Euro 4 diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 20/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.

Adapun, spesifikasi BBM dengan standar Euro 4 adalah memiliki oktan minimal 91, bebas timbal, dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm. Meski mendekati standar tersebut, Pertamax dikatakan belum sesuai lantaran kandungan sulfurnya masih 500 ppm. Adapun, jenis BBM Pertamina yang diklaim sudah seusai standar tersebut adalah Pertamax Turbo.

Suasana gedung diselimuti kabut polusi saat sore hari di Jakarta, Kamis (24/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)