Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten produsen tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex mencatat rugi bersih US$78,72 juta atau setara dengan Rp1,2 triliun pada semester I-2023. Kerugian ini membengkak dibandingkan semester I-2022 kemarin US$60,21 juta (Rp920 miliar).

Berdasarkan laporan keuangan, pada Kamis (17/8/2023), kerugian yang terjadi oleh Sritex merupakan efek negatif secara langsung dari penurunan pendapatan. Sepanjang paruh pertama tahun ini, pendapatan SRIL anjlok 52% menjadi hanya US$166,90 juta.

Artinya kerugian telah terjadi sejak dari sisi pendapatan atau top line. Penjualan neto yang dicatat tidak bisa menutupi beban pokok penjualan. Alhasil, rugi kotor mencapai US$31,35 juta.

Penurunan pada sisi top line tersebut bahkan juga tak mampu mengkompensasi penurunan beban penjualan dari sebelumnya US$27,27 juta menjadi US$11,83 juta. Sementara, beban umum dan administrasi menjadi hanya US$14,71 juta, padahal sebelumnya mencapai US$25,43 juta.

Dengan berbagai hasil tersebut, SRIL mencatat rugi bersih US$78,72 juta. Angka ini membengkak dari sebelumnya hanya US$60,21 juta.

Rugi bersih yang dicatatkan oleh SRIL meningkatkan ekuitas negatif Perseroan lebih dari 10%, dari minus US$781,01 juta pada Desember 2022 menjadi minus US$859,05 juta pada semester I-2023.

Bukan hanya ekuitas yang minus, liabilitas atau utang yang ditanggung Sritex juga tergolong jumbo, mencapai US$1,56 miliar atau setara dengan Rp23,94 triliun. Rinciannya utang jangka pendek US$110,88 juta dan utang jangka panjang US$1,45 miliar.

Jumlah utang yang menggunung tersebut juga melampaui nilai total aset Sritex yang hanya tercatat sebesar US$707,43 juta. Nilai aset ini turun 7,4% dibandingkan dengan Desember 2022 kemarin.

Pergerakan Saham SRIL yang Sudah Digembok Bursa Sejak 2021 (Bloomberg)

Sekadar informasi, berdasarkan pengumuman otoritas Bursa Efek Indonesia sebelumnya tertanggal 18 Mei 2021 perihal Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), maka, masa suspensi saham SRIL telah mencapai 24 bulan pada tanggal 18 Mei 2023.

Dengan pengumuman tersebut, BEI telah memperingatkan potensi delisting kepada saham SRIL, yang tengah parkir pada harga Rp146/saham sejak 2021 silam. 

(fad/evs)

No more pages