Logo Bloomberg Technoz

 "Jika pertumbuhan upah yang kuat berlanjut, ini akan memudahkan BoJ untuk melanjutkan pengurangan stimulus moneter," lanjutnya.

Data bulanan terbaru ini didorong oleh insentif Desember yang 7,6% lebih besar dari tahun sebelumnya. Ukuran gaji terjadwal naik 1,9%, jauh di bawah 3% yang menurut bank sentral dan ekonom diperlukan untuk mendukung inflasi 2% yang stabil di Jepang.

Upah riil juga naik tipis untuk pertama kalinya sejak Maret sebesar 0,1%. Angka tersebut menunjukkan kenaikan gaji di Jepang masih jauh dari kebutuhan rumah tangga dengan daya beli tambahan menyusul inflasi.

Kishida sebelumnya berulang kali mendesak para pemimpin bisnis untuk menaikkan gaji lebih cepat dari kenaikan harga agar daya beli riil masyarakat meningkat.

Angka-angka lainnya menunjukkan pengeluaran rumah tangga turun 2,1% secara riil di bulan Desember dari bulan sebelumnya menjadi 1,3% di bawah level tahun lalu. Ini memberikan indikasi bahwa pertumbuhan harga membebani konsumsi lebih dari yang diharapkan.

Angka inflasi untuk bulan Desember menunjukkan pertumbuhan harga sebesar 4%. Menurut BoJ, angka ini akan berkurang dalam beberapa bulan mendatang dipengaruhi oleh langkah-langkah pemerintah yang mencakup subsidi untuk memotong tagihan listrik rumah tangga.

“Perusahaan semakin berusaha untuk memberi kompensasi kepada karyawan atas kenaikan harga yang sedang berlangsung,” kata Ayako Fujita, Kepala Ekonom Jepang di JP Morgan Securities Japan Co..

Fujita mengharapkan adanya kenaikan gaji pokok sebesar 1,5% dan kenaikan keseluruhan sebesar 3% dari negosiasi upah musim semi.

"Hasil hari ini akan memicu spekulasi atas kemungkinan penyesuaian kontrol kurva imbal hasil, terutama di kalangan investor asing," tambahnya.

Spekulasi mengenai arah kebijakan moneter pun kian menjamur saat pemerintah bersiap untuk mencalonkan pengganti Kuroda akhir bulan ini.

Mengacu pada sebuah laporan Nikkei pada Senin (06/2/2023), pemerintah telah mendekati Deputi Gubernur Masayoshi Amamiya untuk menjadi gubernur BoJ. Ekonom dan investor melihat Amamiya sebagai calon yang paling berpotensi untuk menjadi penerus selanjutnya.

Meski demikia, pejabat pemerintah mengatakan laporan itu tidak berdasarkan fakta.

(bbn)

No more pages