Logo Bloomberg Technoz

Kisruh Bea Keluar Freeport Tak Ganggu Investasi Hilir Mineral

Sultan Ibnu Affan
09 August 2023 14:30

Menko Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi smelter Freeport (Dok. Humas Kemenko Perekonomian)
Menko Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi smelter Freeport (Dok. Humas Kemenko Perekonomian)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Indonesia diyakini tidak akan kehilangan daya tariknya terhadap investasi di sektor pertambangan mineral, meski pemerintah tengah berseteru dengan Freeport-McMorran Inc. dan anak usahanya PT Freeport Indonesia (PTFI) terkait dengan kenaikan bea keluar konsentrat logam.

Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli menilai kasus yang membelit Freeport saat ini tidak akan serta-merta mencederai kepercayaan pengusaha yang ingin terlibat dalam investasi penghiliran di Tanah Air.

“Karena ini case by case. PMK No. 71/2023 ditujukan kepada perusahaan-perusahaan tambang yang belum bisa memenuhi pembangunan smelter-nya di Indonesia, atau bisa menyelesaikan. Kita tahu memang masih ada perusahaan yang dahulu hanya memenuhi kuota-kuota ekspor, tetapi tidak fokus pada pembangunan smelter,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (9/8/2023).

Untuk itu, dia menilai wajar bila pemerintah berkepentingan menaikkan bea keluar sebagai mekanisme ‘hukuman’ bagi eksportir konsentrat mineral logam yang tidak patuh pada jadwal pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) yang telah disepakati.

“Malah ada yang dicabut izinnya. Ini merupakan punishment kepada perusahaan yang tidak taat kepada perjanjian yang telah mereka janjikan kepada pemerintah,” tuturnya.

Ilustrasi PT Freeport Indonesia (Dok. PT Freeport Indonesia)