Logo Bloomberg Technoz

Indonesia Berencana Larang Ekspor Bahan Baku Panel Surya

Fransisco Rosarians Enga Geken
26 July 2023 11:30

Panel surya Sun Cable (Sumber: Bloomberg)
Panel surya Sun Cable (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan untuk melarang ekspor sumber daya mineral, seperti pasir silika, yang dapat digunakan sebagai bahan baku panel surya.

Rencana tersebut selaras dengan target Indonesia untuk meningkatkan bauran energi surya sebesar 4,3 GW dalam sumber daya kelistrikan nasional pada 2023, sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021—2030.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pada 2030, pemerintah juga menargetkan produksi listrik sebesar 20,9 GW dari bauran energi terbarukan (EBT) seperti tenaga surya, panas bumi, dan hidrogen.

“Target [bauran] 4,3 GW ini belum termasuk PLTS [pembangkit listrik tenaga surya] atap. Sekarang [kapasitas] PLTS atap kita baru 100 MW, total panel surya yang terinstal baru 300 MW. Bayangkan, India saja punya target 300 GW,” ujarnya di sela Solar Summit 2023, Rabu (26/7/2023).

Dilatarbelakangi misi tersebut, Arifin menyebut pemerintah akan mulai menciptakan pangsa pasar industri komponen panel surya di dalam negeri. Untuk itu, bahan baku mineral untuk panel surya pun diharapkan tidak lagi diekspor secara bebas.