Logo Bloomberg Technoz

Negara Asia Tenggara Korban Bom Klaster, Vietnam hingga Laos

News
12 July 2023 12:50

Bom cluster (Sumber: Bloomberg)
Bom cluster (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Amerika Serikat (AS) akan mengirim bom klaster yang kontroversial ke Ukraina. Namun langkah itu dikecam oleh negara-negara Asia Tenggara yang hingga kini masih berjuang membersihkan amunisi klaster yang disebar oleh pasukan AS selama Perang Vietnam.

Bom klaster (cluster) atau yang juga disebut sebagai munisi tandan atau bom curah, merupakan bom yang melepaskan puluhan atau ratusan submunisi (bom kecil) yang eksplosif saat diluncurkan. Bom ini bisa ditembakkan dari darat atau laut, bisa juga dijatuhkan dari udara dan menyebar sebelum menyentuh daratan.

Bom cluster pertama kali digunakan dalam Perang Dunia Kedua oleh Jerman, yang menjatuhkan bom SD-2 di Grimsby di Inggris. Bom ini juga digunakan secara luas di Vietnam oleh AS dan dalam Perang Indo-China antara India dan China. Inggris pun menggunakannya untuk melawan Argentina pada tahun 1982.

Selain itu, bom semacam ini juga dikerahkan dalam Perang Teluk pertama, perang di Chechnya, di konflik Eritrea-Ethiopia, di Kosovo pada tahun 1999, di invasi Rusia dan AS ke Afghanistan, di Kamboja, Lebanon Selatan, Libya, Sudan Selatan, Sudan, Suriah, dan Yaman. Rusia, sebagai satu-satunya negara di dunia yang saat ini menggunakannya, telah menerjunkan bom cluster secara ekstensif sejak menginvasi Ukraina.

Hingga tahun ini, lebih dari 100 negara telah menandatangani dan meratifikasi Konvensi Munisi Tandan, yang melarang penggunaan, produksi, dan penimbunan bom tersebut. Rusia, AS, dan Ukraina merupakan negara-negara yang masih belum menandatangani konvensi tersebut.