Logo Bloomberg Technoz

Ratusan Warga Gaza Tingalkan Rafah usai Serangan Udara Israel

News
16 February 2024 16:34

Pengungsi Palestina bergerak untuk mengungsi di Al-Mawasi, Gaza, Kamis (15/2/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Pengungsi Palestina bergerak untuk mengungsi di Al-Mawasi, Gaza, Kamis (15/2/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Ratusan orang dikabarkan meninggalkan Rafah setelah serangan udara Israel dalam beberapa hari terakhir. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Ratusan orang dikabarkan meninggalkan Rafah setelah serangan udara Israel dalam beberapa hari terakhir. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Kota Rafah, Jalur Gaza selatan merupakan tempat lebih dari 1 juta orang mengungsi dari pertempuran. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Kota Rafah, Jalur Gaza selatan merupakan tempat lebih dari 1 juta orang mengungsi dari pertempuran. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Serangan terjadi setelah Presiden Joe Biden mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melindungi warga sipil Gaza. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Serangan terjadi setelah Presiden Joe Biden mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melindungi warga sipil Gaza. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel telah mengisyaratkan bahwa mereka akan segera memperluas operasi daratnya ke daerah tersebut. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel telah mengisyaratkan bahwa mereka akan segera memperluas operasi daratnya ke daerah tersebut. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Perang di Gaza meletus ketika Hamas menyerang selatan Israel dari Gaza pada 7 Oktober lalu. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Perang di Gaza meletus ketika Hamas menyerang selatan Israel dari Gaza pada 7 Oktober lalu. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel berpendapat bahwa Rafah adalah benteng terakhir yang tersisa bagi pejuang Hamas. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel berpendapat bahwa Rafah adalah benteng terakhir yang tersisa bagi pejuang Hamas. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Pengungsi Palestina bergerak untuk mengungsi di Al-Mawasi, Gaza, Kamis (15/2/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Ratusan orang dikabarkan meninggalkan Rafah setelah serangan udara Israel dalam beberapa hari terakhir. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Kota Rafah, Jalur Gaza selatan merupakan tempat lebih dari 1 juta orang mengungsi dari pertempuran. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Serangan terjadi setelah Presiden Joe Biden mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melindungi warga sipil Gaza. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Israel telah mengisyaratkan bahwa mereka akan segera memperluas operasi daratnya ke daerah tersebut. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Perang di Gaza meletus ketika Hamas menyerang selatan Israel dari Gaza pada 7 Oktober lalu. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Israel berpendapat bahwa Rafah adalah benteng terakhir yang tersisa bagi pejuang Hamas. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Ratusan orang dikabarkan meninggalkan Rafah pada Selasa setelah penembakan dan serangan udara Israel dalam beberapa hari terakhir.

Kepala lembaga PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan kekhawatiran terhadap warga sipil terkait kemungkinan serangan Israel di Rafah, di selatan Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir.

Israel tampaknya memiliki niat untuk terus maju dalam upayanya menghancurkan Hamas, yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa. Pejabat Israel mengklaim bahwa Rafah menjadi kunci operasi mereka di Gaza karena masih menampung pejuang Hamas. Mereka menyatakan kesiapan untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan kota sebelum melancarkan serangan apa pun.

Perang di Gaza meletus ketika Hamas menyerang selatan Israel dari Gaza pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang. Lebih dari 28.000 orang dilaporkan tewas akibat serangan udara dan darat balasan Israel di Gaza, menurut pejabat kesehatan di wilayah yang dikuasai oleh Hamas.

(bbn)