Logo Bloomberg Technoz

Melihat Golden Supermoon dari Langit Jakarta

Andrean Kristianto
05 November 2025 21:28

Petugas bersiap melakukan pengamatan Supermoon di Taman Ismail Marzuki. Jakarta, Rabu, (5/11/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Petugas bersiap melakukan pengamatan Supermoon di Taman Ismail Marzuki. Jakarta, Rabu, (5/11/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Fenomena Supermoon kali ini disebut Supermoon emas atau Golden Supermoon yang juga dikenal sebagai Beaver Moon  (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Fenomena Supermoon kali ini disebut Supermoon emas atau Golden Supermoon yang juga dikenal sebagai Beaver Moon (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pada saat Supermoon, Bulan berada di posisi terdekat dengan Bumi atau disebut posisi perige. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Pada saat Supermoon, Bulan berada di posisi terdekat dengan Bumi atau disebut posisi perige. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Saat Supermoon emas jarak bulan dan bumi 356.980 kilometer dan ukuran semi-diameter 16' 43,87

Saat Supermoon emas jarak bulan dan bumi 356.980 kilometer dan ukuran semi-diameter 16' 43,87". (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Beaver Moon merupakan Supermoon kedua dari tiga yang terjadi tahun ini. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Beaver Moon merupakan Supermoon kedua dari tiga yang terjadi tahun ini. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sebelumnya pada Oktober terjadi fenomena yang disebut Harvest Supermoon pada awal Oktober, dan Supermoon berikutnya pada Desember.

Sebelumnya pada Oktober terjadi fenomena yang disebut Harvest Supermoon pada awal Oktober, dan Supermoon berikutnya pada Desember.

Petugas bersiap melakukan pengamatan Supermoon di Taman Ismail Marzuki. Jakarta, Rabu, (5/11/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Fenomena Supermoon kali ini disebut Supermoon emas atau Golden Supermoon yang juga dikenal sebagai Beaver Moon  (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pada saat Supermoon, Bulan berada di posisi terdekat dengan Bumi atau disebut posisi perige. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Saat Supermoon emas jarak bulan dan bumi 356.980 kilometer dan ukuran semi-diameter 16' 43,87
Beaver Moon merupakan Supermoon kedua dari tiga yang terjadi tahun ini. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Sebelumnya pada Oktober terjadi fenomena yang disebut Harvest Supermoon pada awal Oktober, dan Supermoon berikutnya pada Desember.

Bloomberg Technoz, Jakarta -Langit malam tampak berbeda karena dihiasi fenomena Purnama Perige atau Supermoon yang terlihat di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jakarta pada Rabu. Pemandangan ini menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin menyaksikan keindahan Bulan dari jarak dekat.

Beberapa warga Jakarta memanfaatkan momen tersebut dengan datang ke Taman Ismail Marzuki untuk mengamati Supermoon emas atau Golden Supermoon yang juga dikenal sebagai Beaver Moon melalui teleskop. Planetarium dan Observatorium Jakarta mengadakan kegiatan bertajuk *Piknik Malam Bersama Supermoon* sebagai sarana pengamatan bersama.

Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat menikmati keindahan Supermoon sekaligus belajar mengenai ilmu astronomi. Antusiasme pengunjung terlihat dari banyaknya warga yang ikut serta dalam acara tersebut.

Pada saat Supermoon, Bulan berada di posisi terdekat dengan Bumi atau disebut posisi perige dengan jarak 356.980 kilometer dan ukuran semi-diameter 16' 43,87". Beaver Moon merupakan Supermoon kedua dari tiga yang terjadi tahun ini, setelah Harvest Supermoon pada awal Oktober, dan Supermoon berikutnya pada Desember.

(dre)