Logo Bloomberg Technoz

Ransomware Serang Bandara Berlin, Penumpang Antre Panjang

Redaksi
23 September 2025 07:52

Penumpang antre saat gangguan sistem check-in di Bandara Berlin Brandenburg, Berlin, Jerman, Senin (22/9/2025). (Yen Duong/Bloomberg)

Penumpang antre saat gangguan sistem check-in di Bandara Berlin Brandenburg, Berlin, Jerman, Senin (22/9/2025). (Yen Duong/Bloomberg)

Serangan siber pada perangkat lunak check-in penumpang mengakibatkan antrean panjang. (Yen Duong/Bloomberg)

Serangan siber pada perangkat lunak check-in penumpang mengakibatkan antrean panjang. (Yen Duong/Bloomberg)

Gangguan tersebut diakibatkan akibat Ransomware yang mengganggu sistem bernama MUSE. (Yen Duong/Bloomberg

Gangguan tersebut diakibatkan akibat Ransomware yang mengganggu sistem bernama MUSE. (Yen Duong/Bloomberg

Akibat serangan Ransomware itu sejumlah penerbangan dibatalkan dan mengalami penundaan. (Yen Duong/Bloomberg)

Akibat serangan Ransomware itu sejumlah penerbangan dibatalkan dan mengalami penundaan. (Yen Duong/Bloomberg)

Gangguan yang dimulai sejak Jumat ini membuat kios Check-ini dan mesin bagasi tidak berfungsi. (Yen Duong/Bloomberg)

Gangguan yang dimulai sejak Jumat ini membuat kios Check-ini dan mesin bagasi tidak berfungsi. (Yen Duong/Bloomberg)

Petugas bandara terpaksa menggunakan metode manual yang berakibat memperlambat layanan kepada penumpang.. (Yen Duong/Bloomberg)

Petugas bandara terpaksa menggunakan metode manual yang berakibat memperlambat layanan kepada penumpang.. (Yen Duong/Bloomberg)

Serangan memengaruhi bandara besar seperti Bandara Heathrow London, Bandara Brandenburg Berlin, dan Bandara Brussels. (Yen Duong/Bloomberg)

Serangan memengaruhi bandara besar seperti Bandara Heathrow London, Bandara Brandenburg Berlin, dan Bandara Brussels. (Yen Duong/Bloomberg)

Ransomware digunakan peretas untuk mengunci komputer korban dengan mengenkripsi berkasnya.  (Yen Duong/Bloomberg)

Ransomware digunakan peretas untuk mengunci komputer korban dengan mengenkripsi berkasnya. (Yen Duong/Bloomberg)

Penumpang antre saat gangguan sistem check-in di Bandara Berlin Brandenburg, Berlin, Jerman, Senin (22/9/2025). (Yen Duong/Bloomberg)
Serangan siber pada perangkat lunak check-in penumpang mengakibatkan antrean panjang. (Yen Duong/Bloomberg)
Gangguan tersebut diakibatkan akibat Ransomware yang mengganggu sistem bernama MUSE. (Yen Duong/Bloomberg
Akibat serangan Ransomware itu sejumlah penerbangan dibatalkan dan mengalami penundaan. (Yen Duong/Bloomberg)
Gangguan yang dimulai sejak Jumat ini membuat kios Check-ini dan mesin bagasi tidak berfungsi. (Yen Duong/Bloomberg)
Petugas bandara terpaksa menggunakan metode manual yang berakibat memperlambat layanan kepada penumpang.. (Yen Duong/Bloomberg)
Serangan memengaruhi bandara besar seperti Bandara Heathrow London, Bandara Brandenburg Berlin, dan Bandara Brussels. (Yen Duong/Bloomberg)
Ransomware digunakan peretas untuk mengunci komputer korban dengan mengenkripsi berkasnya.  (Yen Duong/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Serangan siber menyebabkan pembatalan dan penundaan penerbangan di beberapa bandara utama Eropa akibat gangguan ransomware pada perangkat lunak check-in penumpang, menurut Badan Keamanan Siber Eropa. Ransomware tersebut mengganggu sistem bernama MUSE yang dioperasikan oleh Collins Aerospace.

MUSE mendukung proses check-in, boarding, dan bagasi bagi maskapai penerbangan di seluruh dunia. Gangguan yang dimulai sejak Jumat ini membuat kios dan mesin bagasi tidak berfungsi, sehingga bandara terpaksa menggunakan metode manual yang berakibat memperlambat layanan kepada penumpang.

Badan Keamanan Siber Uni Eropa (ENISA) menyatakan bahwa gangguan ini merupakan insiden ransomware yang berasal dari pihak ketiga. Serangan memengaruhi bandara besar seperti Bandara Heathrow London, Bandara Brandenburg Berlin, dan Bandara Brussels.

Juru bicara Bandara Brussels, Ihsane Lekhli, mengatakan bahwa dari 277 penerbangan keberangkatan yang dijadwalkan pada hari Senin, 40 telah dibatalkan, sementara 23 penerbangan kedatangan dibatalkan. Penumpang diminta melakukan check-in secara daring karena sistem di bandara belum sepenuhnya pulih.

(red)