Logo Bloomberg Technoz

Potret Pilu Warga Gaza Dibayangi Ancaman Kelaparan

Redaksi
21 May 2025 16:19

Warga Palestina mengulurkan tangan untuk mendapatkan makanan dari dapur umum di Jabaliya, Gaza utara, Senin (19/5/202). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Warga Palestina mengulurkan tangan untuk mendapatkan makanan dari dapur umum di Jabaliya, Gaza utara, Senin (19/5/202). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Serangan Israel ke Gaza memperluas kecaman internasional terhadap krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh konflik tersebut. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Serangan Israel ke Gaza memperluas kecaman internasional terhadap krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh konflik tersebut. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Warga sipil disebut menghadapi kondisi kelaparan parah dan membutuhkan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Warga sipil disebut menghadapi kondisi kelaparan parah dan membutuhkan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Peringatan akan risiko kelaparan massal pun terus disuarakan. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Peringatan akan risiko kelaparan massal pun terus disuarakan. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel akan mulai mengizinkan bantuan masuk ke Gaza lagi setelah menghentikannya pada awal Maret. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel akan mulai mengizinkan bantuan masuk ke Gaza lagi setelah menghentikannya pada awal Maret. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel menyatakan akan mulai mengizinkan kembali bantuan masuk ke Gaza seiring dengan peningkatan aktivitas militernya. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Israel menyatakan akan mulai mengizinkan kembali bantuan masuk ke Gaza seiring dengan peningkatan aktivitas militernya. (Ahmad Salem/Bloomberg)

PBB memperingatkan bahwa 14.000 bayi di Gaza bisa meninggal jika tidak menerima nutrisi dan perawatan yang mendesak. (Ahmad Salem/Bloomberg)

PBB memperingatkan bahwa 14.000 bayi di Gaza bisa meninggal jika tidak menerima nutrisi dan perawatan yang mendesak. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Diketahui, serangan Israel hingga kini telah menewaskan lebih dari 53.000 orang. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Diketahui, serangan Israel hingga kini telah menewaskan lebih dari 53.000 orang. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Warga Palestina mengulurkan tangan untuk mendapatkan makanan dari dapur umum di Jabaliya, Gaza utara, Senin (19/5/202). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Serangan Israel ke Gaza memperluas kecaman internasional terhadap krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh konflik tersebut. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Warga sipil disebut menghadapi kondisi kelaparan parah dan membutuhkan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Peringatan akan risiko kelaparan massal pun terus disuarakan. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Israel akan mulai mengizinkan bantuan masuk ke Gaza lagi setelah menghentikannya pada awal Maret. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Israel menyatakan akan mulai mengizinkan kembali bantuan masuk ke Gaza seiring dengan peningkatan aktivitas militernya. (Ahmad Salem/Bloomberg)
PBB memperingatkan bahwa 14.000 bayi di Gaza bisa meninggal jika tidak menerima nutrisi dan perawatan yang mendesak. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Diketahui, serangan Israel hingga kini telah menewaskan lebih dari 53.000 orang. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Israel terus meningkatkan pengeboman dan memperkuat pengerahan pasukan lapis baja di sepanjang perbatasan, meski tekanan internasional semakin besar agar negosiasi gencatan senjata dilanjutkan dan blokade terhadap Gaza dihentikan. Peringatan akan risiko kelaparan massal pun terus disuarakan.

Para pemimpin Prancis, Inggris, dan Kanada mendesak Israel untuk menghentikan operasi militernya di Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut.

Jika Israel tidak menghentikan serangan militer yang baru dan mencabut pembatasan terhadap bantuan kemanusiaan, para pemimpin tersebut mengancam akan mengambil "tindakan konkret lebih lanjut," termasuk sanksi yang ditargetkan.

Tekanan internasional terhadap Israel terus meningkat agar bantuan kemanusiaan kembali diizinkan masuk. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut situasi pangan di Gaza sangat memprihatinkan. Pada Senin, Israel mengumumkan akan membuka kembali akses bantuan dalam jumlah terbatas, dengan menyatakan bahwa mereka terus memantau situasi. Namun, kelompok-kelompok kemanusiaan menilai langkah itu masih jauh dari cukup.

Sementara itu, pembicaraan terkait gencatan senjata telah mandek selama berminggu-minggu. Hamas menolak melanjutkan pembicaraan pembebasan sandera kecuali Israel bersedia mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Gaza. Israel mengatakan tidak akan menyetujui penghentian pertempuran secara permanen selama Hamas masih bersenjata dan menguasai wilayah tersebut.

(red)