Logo Bloomberg Technoz

Musim Dividen, Kenali Istilah Cum Date, Ex Date, Recording Date

Referensi
28 April 2023 10:14

Layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Investasi di saham bisa menjadi cara yang baik untuk menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Selain capital gain, ada satu lagi sumber keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi saham, yaitu dividen.

Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham sebagai imbal hasil atas kepemilikan saham tersebut. Tapi untuk dapat menerima dividen, ada beberapa istilah penting yang harus diketahui, yaitu cum date, ex date, dan recording date. Dalam artikel ini, akan dibahas tiga istilah ini dengan lebih detail.

Ilustrasi Investor Sedang Mencermati Pasar Saham AS (Dok Bloomberg)

Apa itu Cum Date?

Cum date adalah tanggal pembagian dividen yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pada tanggal cum date, saham masih diperdagangkan dengan hak dividen. Artinya, jika Anda membeli saham sebelum tanggal cum date, Anda berhak menerima dividen dari perusahaan tersebut.

Namun, ada satu hal yang harus diperhatikan, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian transaksi saham. Biasanya, proses penyelesaian transaksi saham memakan waktu dua hari kerja. Oleh karena itu, agar dapat menerima dividen, Anda harus membeli saham sebelum cum date ditambah dua hari kerja.

Contohnya, jika perusahaan ABC akan membayar dividen pada tanggal 10 Mei dan tanggal Cum Date adalah 7 Mei, maka investor yang membeli saham sebelum 7 Mei masih memiliki hak untuk menerima dividen.

Apa itu Ex Date?

Ex date adalah tanggal dimana saham tidak lagi diperdagangkan dengan hak dividen. Pada tanggal ex date, harga saham biasanya turun sebesar nilai dividen yang akan dibagikan. Jadi, jika Anda membeli saham setelah ex date, Anda tidak akan menerima dividen dari perusahaan tersebut.

Contohnya, jika perusahaan ABC akan membayar dividen pada tanggal 10 Mei dan tanggal Ex Date adalah 8 Mei, maka investor yang membeli saham pada tanggal 8 Mei atau setelahnya tidak akan menerima dividen.

Apa itu Recording Date?

Recording date adalah tanggal dimana perusahaan mencatat siapa saja yang berhak menerima dividen. Setelah tanggal recording date, perusahaan akan mulai mencairkan dividen yang akan diterima oleh para pemegang saham yang memenuhi syarat.

Contohnya, jika perusahaan ABC akan membayar dividen pada tanggal 10 Mei dan tanggal Recording Date adalah 9 Mei, maka investor yang membeli saham sebelum tanggal 7 Mei dan tercatat sebagai pemegang saham pada tanggal 9 Mei akan menerima dividen.

Pentingnya Mengetahui Istilah Ini

Mengetahui istilah cum date, ex date, dan recording date sangat penting bagi para investor saham. Dengan mengetahui ketiga istilah tersebut, Anda dapat mengatur jadwal pembelian saham agar bisa mendapatkan dividen dari perusahaan tersebut.

Selain itu, ketiga istilah tersebut juga mempengaruhi harga saham. Pada tanggal ex date, harga saham biasanya akan turun karena tidak lagi diperdagangkan dengan hak dividen. Sebaliknya, pada tanggal cum date, harga saham biasanya naik karena masih diperdagangkan dengan hak dividen.

Karyawan dengan latar layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Tips untuk membantu investor memahami dan menghitung dividen dengan lebih baik.

1. Pastikan untuk Memeriksa Tanggal-tanggal Penting

Sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham, pastikan untuk memeriksa tanggal Cum Date, Ex Date, dan Recording Date. Dengan mengetahui tanggal-tanggal tersebut, investor dapat memastikan bahwa mereka membeli atau menjual saham pada waktu yang tepat dan mendapatkan dividen yang diharapkan.

2. Periksa Persentase Dividen

Selain tanggal-tanggal penting, pastikan juga untuk memeriksa persentase dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan. Semakin tinggi persentase dividen, semakin besar pula keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor.

Namun, persentase dividen yang tinggi tidak selalu berarti bahwa saham tersebut bagus untuk dibeli. Investor juga perlu memperhatikan kinerja perusahaan secara keseluruhan, sehingga dapat memastikan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar dividen pada waktu yang telah ditentukan.

3. Periksa Riwayat Dividen

Sebelum memutuskan untuk membeli saham, pastikan untuk memeriksa riwayat dividen perusahaan. Dengan mengetahui riwayat dividen, investor dapat memperkirakan seberapa besar dividen yang akan dibayarkan di masa mendatang.

Selain itu, memeriksa riwayat dividen juga dapat membantu investor untuk memilih perusahaan yang konsisten dalam membayar dividen. Perusahaan yang konsisten membayar dividen dapat menjadi pilihan yang baik bagi investor yang mencari investasi jangka panjang dan stabil.

4. Perhatikan Payout Ratio

Payout Ratio adalah rasio antara jumlah dividen yang dibayarkan dengan laba bersih perusahaan. Semakin rendah Payout Ratio, semakin baik kinerja keuangan perusahaan.
Namun, investor juga perlu memperhatikan bahwa Payout Ratio yang terlalu rendah dapat mengindikasikan bahwa perusahaan tidak membagikan keuntungan dengan baik kepada pemegang saham. Oleh karena itu, investor perlu memperhatikan Payout Ratio dalam konteks kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

5. Gunakan Informasi yang Terpercaya

Terakhir, pastikan untuk menggunakan informasi yang terpercaya saat melakukan perhitungan dividen. Informasi yang salah atau tidak akurat dapat mengakibatkan keputusan investasi yang buruk dan mengakibatkan kerugian.

Gunakan sumber informasi yang terpercaya, seperti laporan keuangan resmi perusahaan atau situs web yang terkait dengan pasar saham seperti Bloomberg Technoz.

(seo)